Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Semalam di Little India

6 Mei 2020   07:28 Diperbarui: 6 Mei 2020   07:37 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Badriyah mulai bercerita. Dirinya adalah lulusan SMK. Selepas sekolah ia mencoba melamar pekerjaan di berbagai tempat di kampung namun tak ada satupun lamaran yang diajukan direspon. Badriyah terus berusaha ingin mencari pekerjaan dengan tujuan bisa meringankan beban orang tua, syukur-syukur bisa membantu adik-adiknya yang masih sekolah di SMP dan SD.

"Mergo ora oleh, yo aku jadi TKW ae mas (sebab nggak dapat pekerjaan di kampung, ya aku menjadi TKW saja)," ia mengungkapkan yang demikian.

"Lha kamu nggak takut jadi TKW," Rama mulai tertarik dengan kisah hidup Badriyah.

Mendapat pertanyaan demikian, Badriyah sedikit menghela nafas dalam-dalam.

"Syukur mas, aku sik dilindungi karo Gusti Allah (Syukur, saya masih dilindungi Tuhan)."

"Kok begitu?" Rama mulai penasaran.

Badriyah menceritakan, saat di penampungan banyak perempuan yang seperti dirinya menunggu untuk diberangkatkan ke berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, Arab Saudi, Kuwait, Yordania, Mesir, dan negara lain. Mereka menunggu tidak hanya sehari, dua hari, namun sampai dua bulan. Badriyah merasa bersyukur sebab dirinya hanya menunggu waktu dua minggu.

Saat dalam perjalanan menuju Malaysia, ia bersama dengan perempuan yang lain. Badriyah melihat paras perempuan-perempuan yang bersama dengannya lumayan cantik, kulitnya putih, dan badannya montok. Sesampai di Kuala Lumpur, ia bersama yang lain ditampung di sebuah tempat. Di tempat penampungan yang baru, suasananya sangat sumpek dan pengap sehingga membuat tak nyaman.

Di saat menunggu penempatan kerja, ada seorang laki-laki yang bertubuh besar masuk ke dalam ruangan. Laki-laki itu menjelaskan semua akan dipekerjakan di restoran dan caffe. Mendengar penjelasan yang demikian, semuanya senang dan girang. Dengan penjelasan itu semua berpikir akan segera bekerja dan mendapat gaji.

Satu bulan kemudian, kegaduhan di antara para TKW terjadi, pasalnya apa yang dikatakan orang bertubuh besar itu tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. Ternyata para TKW itu dipekerjakan di klub malam bahkan ada yang dipaksa untuk melayani laki-laki hidung belang.

"Bakno didakne lonte (ternyata dijadikan pelacur)," ujar Badriyah dengan kesal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun