Mohon tunggu...
Ardiningtiyas Pitaloka
Ardiningtiyas Pitaloka Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan SDM

Penulis buku bertema karier dan profesional asesor dalam proses pemetaan potensi, promosi dan rekrutmen SDM.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kekuatan dan Kelemahan Diri

10 November 2021   16:45 Diperbarui: 10 November 2021   17:17 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kembali lagi ke pembahasan kedua pertanyaan tersebut, maka bagaimana pola jawaban yang diharapkan?

Analisa Diri

Sebagian orang bersikukuh bahwa penilaian diri objektif hanya dari orang lain. Orang lain ini seperti atasan, rekan kerja sampai konsultan. Sebagian orang cukup lancar menyebutkan kelebihan diri, namun berpikir keras untuk kekurangan diri. Sebagian lain, justru sebaliknya, terlalu banyak menyebutkan kekurangan diri sendiri.

Pertama, kita perlu adil pada diri sendiri yang berhak menerima pujian (kelebihan) dan kritik (kekurangan). Kita juga perlu mengakui, bahwa sebenarnya hampir setiap saat, kita memberikan penilaian ke diri sendiri, baik positif maupun negative. 

Ketika kita mencapai target kerja hari ini, mungkin ada yang berteriak "Yes! Selesai juga akhirnya!", mungkin ada yang langsung menuju sudut gedung kantor dan memesan es krim untuk perayaan kecil. 

Ketika ada kesalahan dalam pembuatan laporan, mungkin sebagian kita ada yang langsung mengomel dan menyarankan ke diri sendiri "Wah, seharusnya kemarin begini..!". 

Kita secara spontan melakukan dialog diri, baik yang terucap maupun hanya menggema di kepala. Semua ini menunjukkan bahwa kita pun memantau tindakan diri sendiri (bahkan pemikiran sendiri) dan menilainya.

Bagaimana jawaban yang 'benar'?

Saya tidak akan memberikan contoh kalimat jawaban yang benar, namun lebih menyarankan cara penggalian ke diri sendiri. Mungkin memang tricky, karena sebagian diri kita kadang menolak untuk mendapatkan kritik, tetapi masih antara sungkan dan jaim menerima pujian

Jika Anda masih kesulitan menjawab kedua pertanyaan ini. Coba telusuri beragam komentar yang paling sering keluar dari teman-teman sampai atasan. Komentar: keren, aduh gimana sih, emang jago kalau urusan begini, jangan ulangi ya, dsb.... Ingat kembali situasi/pengalamannya. 

Setiap orang cenderung memiliki pola pikir, sikap dan tindakan yang terbangun sekian waktu. Jika cukup banyak pujian terkait penanganan customer sulit, mungkin ini kekuatan Anda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun