Mohon tunggu...
Ardi lutfi
Ardi lutfi Mohon Tunggu... Guru - pelajar

12 MIPA 1 SMAN 1 Padalarang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

My High School Life

27 Februari 2020   00:44 Diperbarui: 27 Februari 2020   00:54 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Emangnya kalo satu orang gak datang bakalan jadi masalah? Lagian kita juga udah jauh-jauh datang kesini. Jadi Sia-sia kan kalo gak dimanfaatin"

Benar, ini akan menjadi sia-sia bila tidak dilakukan sekarang. Dia pasti akan merasa bersalah jika tidak bisa memberikan hadiah yang sempurna untuk sahabatnya itu. Dan itu pasti akan menimbulkan efek yang lain. Setidaknya itulah yang ada di dalam benaku saat ini.

"Hm! Ayo kita pergi."

Dia pun langsung menuju ke arahku yang sudah lebih dulu berjalan, disertai dengan kembalinya keceriaan yang sempat hilang dari mukanya.

Kami berdua berjalan bersama menyusuri lantai mall untuk mencari hadiah yang sempurna. Melihat satu persatu toko yang sekiranya menjual barang untuk dijadikan hadiah. Mulai dari toko boneka hingga toko pakaian. Kami juga sempat mencoba beberama makanan yang dijual disana sembari beristirahat setelah berkeliling kesana-kemari. Setelah lama mencari, mata kami tertuju pada sebuah boneka panda yang terpajang di salah satu etalase toko. Kami pun memutuskan untuk membelinya sebagai hadiah.

Setelah mendapatkan barang yang dicari, kami berdua langsung keluar mall dan menuju halte bus. Kebetulan saat itu sedang ada bus yang tengah menunggu penumpang jadi kami tidak usah menunggu lama. Sesampainya di tempat pemberhentian, kami pun langsung turun dan berjalan kaki menapaki jalanan beraspal untuk sampai dirumah. Melewati rumah-rumah di sepanjang jalan. Sesekali kami juga mengobrol mengenai hari ini.

Tibalah kami di persimpangan tempat kami akan berpisah.

"Kalo gitu sampai ketemu di sekolah."

"Arata, tunggu sebentar."

Langkahku pun terhenti oleh panggilan itu.

"Nih, buat kamu."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun