Malu
Kumerasa malu, tersipu
Kala melihat diriku
Hanya bisa menciptakan sajak abu-abu
Menanam syair-syair penuh ambigu
Menyulut api seteru
Malu
Saat kuingat
Egoku yang begitu erat
Ingin menjadi seorang penyirat
Namun, kata-kata penuh amanat
Ku masih melarat
Yang ada....
Hanyalah sindiran bejat nan sesat
Malu
Saat ku melihat dia menulis puisi
Dengan intuisi yang tinggi
Sedangkan hamba ini
Harus mencari kata penuh arti
Menyalin sana-sini
Sekali lagi
Demi sebuah eksistensi
Dan jua ego sendiri
Aku malu
Saat karyaku disanjung
Sebab aku hanyalah penulis
seumuran jagung
Berkarya dalam pikiran bingung
Kata-katanya pun
Kadang tak nyambung
Kusungkan
Pada mereka, para sastrawan
Yang berkarya tanpa batasan
Menitih waktu bersama tulisan
Bersahabat dengan diksi-diksi menawan
Tak pernah haus akan pujian
Jika dibandingkan denganku
Yang seorang pendiksi amatiran
Yang selalu berharap sanjungan
Aduh..
Ku semakin malu
Tersipu
Tersapu
Ingin ku tutup saja mukaku
Malang,1 September 2020
#Salam dari seorang penulis amatiran