Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi yang Tersembunyi

21 Juli 2020   05:11 Diperbarui: 21 Juli 2020   05:08 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi ini sengaja aku sembunyikan dari kata-kata, biarlah tiada yang tahu, sebuah kata tersimpan dibalik lidah, biar aku dan engkau yang tahu.

Desiran angin terasa dingin terkadang menghangatkan, mengingatkan pada titik rindu tak berujung, bergelinjang ritual cinta.

Aku ingin puisi tersembunyi ini menemui titik penantian, membuka mata, merekah senyuman berhias riuh tepuk tangan, andai sebuah mimpi, tak ingin aku terbangun dari mimpi indah itu.

Aku ingin tetap terpejam, sampai ada kecupan di jari jemari, berbisik mantra cinta, dan berkata; "Ini bukan mimpi"

ADSN1919

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun