Mohon tunggu...
annisa nur afifah
annisa nur afifah Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa, yang berusaha ada dimana saja

contact me : IG : @annisa.naff e-mail : annisanurafifah36@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Embun Senja Bab II

20 September 2022   11:00 Diperbarui: 20 September 2022   13:59 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: weddingchicks.com /Pinterest

“Hemm, maksudnya ?” Tanya mba Embun dengan wajah heran.

“ Iya, akhirnya aku tahu, kenapa aku selalu terpesona oleh dirimu Mba, ternyata benar, kamu adalah wanita special yang sudah banyak melalui pelajaran dalam kehidupan ini. Aku kagum dengan dirimu dari pertama pertemuan kita. Aku yakin Mba bukan wanita biasa. Dan aku merasa beruntung Allah pertemukan kita. Semoga Mba mau menerimaku sebagai sahabat, sahabat hingga ke syurga.” Aku membalas genggaman tangannya.

“Masyaallah, tentu saja. Kita sahabat Sen.” Kami saling tertawa.

Kami mulai membahas bagaimana pandangan pertama saat kami bertemu. Kenapa bisa kami dipertemukan di Indomaret. Dan kami terus tertawa tak percaya bisa sampai di hari ini.

“Mba, Aku doakan Mba Embun segera bertemu jodoh yang baru. Aku ingin kita sama-sama merasakan hal yang sama. Lucu kan kalau kita jalan-jalan sambil bawa pasangan..hehe” Kataku diatas motor saat mengantar Mba Embun pulang.

“Aamiin, semoga bisa terlaksana segera ya.”

Kami pun sama-sama berdo’a untuk hal yang sama.

***

Malam harinya aku bercerita panjang tentang kejadian hari ini pada mas Indra. Dia pun antusias mendengarkan, dan tak hentinya bersyukur untuk kebahagian kami hingga hari ini. Mas Indra pun menyetujui bagaiman konsep yang sudah aku pilih.

“Semoga Allah lancarkan niat kita ya” Mas Indra berdoa.

“Aamiin” Jawabku penuh doa.

***

..............................................................................BERSAMBUNG......................................................

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun