Tersisih pancaran pagi melambai-lambai
Siang seakan menerima ijab sang aduhai
Burung asyik menari, matahari tertawa kemari
Rintihan awan membiru, disertai terpaan angin
Teringat sosok menawan
Parasnya entah hatinya
Terbisik halus ratapan senyum
Indah nan menawan sontak kagum
Rinduku datang, padamu seorang
Jauh di kota perantauan
Kapan pulang, seusai PPKM?
Hadirmu sungguh ku dambakan
Dirimu bagai benang penyambung samudra
Melintang luas dalam sukma
Ayolah, ingat ada yang menanti
Jeritan hati yang tak dapat terisolasi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!