Mohon tunggu...
Ani Siti Rohani
Ani Siti Rohani Mohon Tunggu... Buruh - Perempuan penikmat sunyi

Life is never flat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Antara Sirop dan Kopi Hitam

7 Mei 2019   07:58 Diperbarui: 7 Mei 2019   08:17 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : Pixabay

Aku langsung menghambur ke pelukan abah. Menciumi tangannya berkali dan memohon maaf atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan anak bungsunya yang sedikit kurang ajar ini. Setelahnya aku dan Ali bersalam-salaman dengan seluruh yang ada di rumah.

Aku menikmati suasana malam ini. Ketika semua keluarga berkumpul bersama berbagi bahagia. Tidak ada yang lebih indah dari keharmonisan keluarga. Dari mereka aku belajar banyak hal. Tentang cinta, tentang bahagia.

"Kamu bawa parcel ini, Ali? Wah, kamu tahu saja kalau abah suka sirop marjan rasa melon," ucap abah sembari mengangkat sebuah parcel berisi sebotol sirop berwarna hijau, sekaleng biskuit khong guan, setoples kecil nastar di tambah pernak pernik jajanan kecil lainnya.

Ali yang merasa tak membawa parcel itu terlihat sedikit kebingungan ingin menjawab apa. Matanya melirik ke arahku, mencoba meminta aku menjelaskan ke abah kalau parcel itu bukan darinya.

Tapi aku, aku hanya tersenyum sambil menjulurkan lidah ke arahnya. Mengapa harus aku? Biar saja dia yang menjelaskan. Lelaki itu harus bisa bicara bukan? Terlebih kepada calon mertua.

"Itu bukan dari Ali, Abah. Itu parcel THR Arini dari toko," balas Ali.

"Oh oh, abah salah ya. Aduh calon mertuamu ini sepertinya suka menebak-nebak sembarangan, saking ngarepnya minum marjan rasa menantu. Haha... "

Semua tertawa saat mendengar ucapan abah.

"Ini Abah. Ini dari Ali buat Abah," ucap Ali kemudian sambil menyerahkan satu kantong besar berisi banyak makanan.

"Wah, ini lebih dari sekedar sirop marjan," balas abah melihat isi kantong kresek putih berlabel nama toko tempatku bekerja.

"Gula, teh, kelengkeng, apel, salak, biskuit khong guan, kurma, kue nastar, biskuit roma. Wah, ini benar-benar lebih dari isi parcel tadi," ucap abah menyebutkan satu-satu isi yang ada di dalam kantong kresek sambil mengeluarkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun