Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Perjalanan Dr. Jarl ke Tibet: Persimpangan antara Misteri, Sains dan Legenda

20 September 2025   07:00 Diperbarui: 20 September 2025   04:24 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Resonance in the Tibetan Acoustic Levitation Traditions  (www.human-resonance.org)

* Apakah kita telah kehilangan pengetahuan penting tentang vibrasi dan resonansi?

* Bisakah kita menjembatani mitos dan sains untuk menciptakan teknologi yang lebih harmonis dengan alam?

* Bagaimana kisah ini bisa menginspirasi penelitian baru dalam bidang akustik dan energi alternatif?

Selain itu, kisah ini juga berfungsi sebagai refleksi budaya. Ia mengingatkan kita untuk tidak meremehkan tradisi kuno hanya karena belum bisa dijelaskan dengan teori modern.

Kesimpulan: Di Antara Batu, Suara, dan Misteri

Perjalanan Dr. Jarl ke Tibet pada tahun 1939 lebih dari sekadar catatan ekspedisi medis. Ia menjadi simbol dari pertemuan antara dunia fisik dan metafisik, antara teknologi dan ritual, serta antara pengetahuan kuno dan sains modern.

Kisah batu yang terangkat oleh suara mungkin terdengar mustahil, tetapi ia membuka ruang bagi kita untuk berpikir ulang tentang apa yang kita anggap mungkin. Dalam dunia yang semakin mekanis, cerita ini mengingatkan bahwa suara, getaran paling mendasar dari alam masih menyimpan rahasia yang belum sepenuhnya kita pahami.

Mungkin, seperti para biksu Tibet, kita juga hanya perlu belajar mendengarkan lebih dalam, bukan hanya dengan telinga, tetapi juga dengan hati dan pikiran terbuka.

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun