Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lamashtu: Dewi yang Ditakuti Sekaligus Dihormati dalam Mitologi Mesopotamia

13 September 2025   07:00 Diperbarui: 13 September 2025   05:16 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sudut pandang budaya dan psikologis, Lamashtu mengajarkan bahwa:

* Kehidupan penuh ketidakpastian, terutama terkait kelahiran dan kesehatan.

* Kekuatan destruktif adalah bagian dari siklus kosmik, tidak bisa dihapus, hanya bisa dikendalikan.

* Ritual dan perlindungan spiritual menjadi sarana menciptakan harapan.

* Bahkan kekuatan jahat pun bisa dijinakkan dan dialihkan, bukan semata-mata dimusnahkan.

Relevansi dan Refleksi Modern

Meskipun lahir ribuan tahun lalu, kisah Lamashtu tetap relevan hingga kini. Dalam dunia modern, ia bisa dilihat sebagai archetype ketakutan manusia terhadap hal-hal tak terlihat: penyakit mematikan, kematian mendadak, bencana alam, bahkan kecemasan yang sulit dijelaskan.

Mitos tentang Lamashtu mengingatkan kita bahwa cerita kuno bukan hanya dongeng. Ia adalah alat psikologis dan sosial yang digunakan manusia untuk memahami dan mengendalikan realitas yang sering terasa kacau.

Penutup: Lamashtu sebagai Cermin Budaya

Lamashtu adalah tokoh unik dalam mitologi Mesopotamia, dewi jahat yang ditakuti sekaligus dihormati. Ia menjadi simbol dari sisi gelap kehidupan: kematian bayi, penyakit, mimpi buruk, hingga kekacauan alam. 

Namun di balik ketakutannya, Lamashtu juga memaksa masyarakat Mesopotamia untuk membangun sistem perlindungan spiritual, memperkuat komunitas, dan menciptakan makna dalam menghadapi penderitaan.

Dengan demikian, Lamashtu bukan hanya sekadar kisah menyeramkan dari masa lalu, tetapi juga refleksi mendalam tentang cara manusia menghadapi ketidakpastian. Ia mengajarkan bahwa bahkan di tengah ancaman dan kegelapan, manusia selalu menemukan cara untuk menciptakan harapan dan keseimbangan.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun