Keberadaan Malayapura tidak dapat dipandang sebelah mata. Meskipun skalanya tidak sebesar kerajaan maritim seperti Sriwijaya, Malayapura memiliki peran strategis dalam membentuk lanskap politik dan budaya di Sumatra.
1. Jembatan antara Sriwijaya dan Majapahit
Malayapura hadir sebagai penghubung antara kejayaan masa lalu Sriwijaya dan pengaruh baru dari Majapahit. Adityawarman, dengan latar belakangnya sebagai pejabat Majapahit, membawa sistem pemerintahan dan pengaruh budaya dari Jawa ke wilayah Sumatra. Ini menjadikan Malayapura sebagai titik temu antara dua kekuatan besar, sekaligus menciptakan ruang baru untuk adaptasi budaya lokal.
2. Pusat Kekuasaan di Pedalaman
Berbeda dengan Sriwijaya yang berbasis di wilayah pesisir, Malayapura memperkuat kekuasaan di wilayah pedalaman, terutama di dataran tinggi Minangkabau. Hal ini memungkinkan kerajaan lebih tahan terhadap serangan dari luar dan mampu mengembangkan struktur sosial yang lebih kompleks.Â
Pusat kekuasaan kemudian berpindah ke Pagaruyung, yang kelak menjadi kerajaan tersendiri dan mewarisi banyak nilai dari Malayapura.
3. Kegiatan Perdagangan dan Diplomasi
Malayapura tidak menutup diri dari dunia luar. Kerajaan ini menjalin hubungan perdagangan aktif, terutama dengan Tiongkok, serta kerajaan-kerajaan lain di Semenanjung Malaya dan Jawa. Emas dari wilayah Sumatra menjadi salah satu komoditas andalan, bersama dengan hasil bumi dan rempah-rempah.Â
Aktivitas dagang ini membantu memperkenalkan kebudayaan Melayu kepada dunia luar sekaligus memperkuat posisinya secara ekonomi.
Kontribusi Malayapura terhadap Identitas Melayu di Sumatra
Selain dari segi politik dan ekonomi, kontribusi paling berharga dari kerajaan Malayapura adalah pada bidang budaya dan identitas. Banyak ciri khas budaya Melayu dan Minangkabau saat ini dapat ditelusuri akarnya hingga ke masa pemerintahan Malayapura.
1. Penyebaran Bahasa dan Sastra Melayu