Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulan Itu Muncul di Ufuk Tenggara

10 April 2024   21:34 Diperbarui: 10 April 2024   21:37 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi penulis 

Aku melihat bulan itu muncul dari ufuk tenggara, tak lama setelah pelangi di senja bersama bidadari berkemas, lalu aku berkemas menyambut dengan suka cita, tubuhku begitu lemas, bukan pura-pura lemas, tapi aku tak sanggup melihat ibu sedang bergegas, seakan terburu-buru di dapur dengan ikat mengikat buras, lalu dimasak tidak dengan kayu bakar tapi dengan kompor gas, sembari menunggu panggilan dari anak-anaknya yang masih di rantau, memang niatnya ingin mendulang emas, tapi bertahun-tahun hanya saling memandang di layar. 

Anak-anak tetangga dengan  wajah penuh rias, mereka menyambut, bersahutan di balik cahaya, bulan di ufuk tenggara tersipu-sipu malu olehnya, genderang dan pawai obor mengelilingi arah sinaran cahaya rembulan di malam itu, mungkin di negri sana merencanakan pagi, lalu saling memandang, saling khusyuk membelakangi cahaya sang fajar, kita di sini ingin bersih dari noda layaknya cahaya-cahaya yang bersinar, mata orang-orang berbinar-binar, tak ada yang merasa benar, semua saling memaafkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun