Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Kota Ini

14 September 2023   09:23 Diperbarui: 14 September 2023   09:53 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jalanan sudah mulai ramai, dipadati mesin-mesin, sirine ambulans lalu lalang dari segala arah.

Orang-orang datang silih berganti, demikian cuaca dan debu-debu mengotori kota ini.

Entah apa yang terjadi di kota ini, akar-akar pohon berubah jadi besi cakar ayam, batang pohon jadi jeruji, 

daun dan buah terbuat dari tanah besi pula, semuanya besi. Makanan oang-orang pun terbuat dari plastik, besi dan debu tadi.

Ombak pantai dari segala arah kini tak berani menghampiri orang-orang yang melantai. Ombak sendiri yang berlari ke tengah laut, hngga pantai tak lagi sopoi, tak lagi sepi yang mencipta puisi, tapi kini ramai mencipta ilusi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun