Sebuah sudut perpustakaan ada sebuah taman buatan, bunganya disiram tiap hari, agar ia tak layu, rumputnya pun tampak segar untuk sekedar berswafoto, lalu berkabar kalau aku di sebuah taman perpustakaan.
Sebuah taman di sudut perpustakaan itu, yang tak jauh dari buku-buku rapi dalam rak berjejer, sebagian buku ada dalam laci, barangkali itu arsip, aku tak sempat bertanya tentang mereka.Â
Ada sebuah buku yang menjadi teman aku, di pagi itu, ia melambai untuk disapa terlihat tangannya di poster pada bagian paling belakang sudut kanan atas buku, ia ramah sekali, tampak dari nomor telpon yang disimpan di sudut bawah buku pada bagian belakang juga, nomornya sangat mudah dihafal, dimulai dari angka nol ke angka tinggi genap lalu kembali pada angka satu lalu kembali ke nol dan seterusnya, mudah kan.Â
Demikian buku yang sempat aku baca di sudut perpustakaan itu, pada sebuah taman yang mengajakku bercanda, sesekali bertanya apa yang kau cari, kau rela meninggalkan pagimu demi sebuah sajak dan peta jalan, segelas kopi dan buku itu candu bagiku, bukankah itu jawaban untukmu.Â
