Pada Forum Komunikasi Ikatan Dokter Indonesia pada tanggal 9 Februari 2025 , Ketua AIPKI juga mengatakan :
"best practice dari ukmppd yang pertama adalah dampak pembelajaran dan perubahan perilaku belajar mahasiswa kedokteran. Ini adalah satu contoh salah satu fakultas kedokteran swasta di Jawa Tengah itu asalnya jelek lulusan-lulusannya itu rendah sekali tetapi kami salut kami apresiasi bahwa pimpinannya melakukan sebuah koreksi proses pembelajaran proses bimbingan yang luar biasa sehingga hampir 100% setiap tahunnya mereka sekarang ini lulus lulusan ukmpdnya hampir atau boleh dikatakan sudah 100%. ini yang yang harus kita yakini bahwa kalau institusi pendidikan kedokteran tersebut betul-betul melaksanakan prosespembimingannya dengan baik, pengajarannya dengan baik Insyaallah outcome-nya pun akan baik peningkatan kapasitas isi kolaborasi dan kualitas . Kenapa sih dilakukan ukmppd karena kualitas standar dari masing-masing fakultas kedokteran saat ini masih jomplang."
Tantangan UKMPPD
Tantangan yang dihadapi oleh Uji Kompetensi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter (UKMPPD) mencakup kemampuan institusi dalam meningkatkan kapasitas diri dan kualitas pendidikan. Salah satu aspek penting adalah sistem seleksi yang efektif, yang dapat mengidentifikasi potensi optimal calon dokter. Selain itu, implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan pengelolaan dosen serta sarana-prasarana pendidikan juga menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, tantangan muncul dengan adanya fenomena retaker berulang, yang menunjukkan perlunya peningkatan layanan student service. Layanan ini harus mampu menyediakan fasilitas yang mendukung, seperti Outcome-Based Education (OBE) dan KBK, untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan studi mereka.
Di sisi lain, UKMPPD juga harus mengejar kompetensi yang relevan dengan kebutuhan layanan kesehatan dan perkembangan ilmu serta teknologi terkini. Saat ini, UKMPPD belum sepenuhnya memberikan informasi mengenai kolaborasi interprofesional dan penggunaan teknologi komunikasi dan informasi yang dapat mengubah pengambilan keputusan. Mekanisme komunikasi dan kolaborasi yang ada juga belum berjalan dengan baik, sehingga transfer informasi dan pengetahuan tidak optimal. Umpan balik dari program internship maupun residensi terhadap hasil uji kompetensi juga perlu ditingkatkan untuk memastikan bahwa lulusan dapat memenuhi tuntutan layanan kesehatan yang terus berkembang.
Pada Forum Komunikasi Ikatan Dokter Indonesia pada tanggal 9 Februari 2025 , Ketua AIPKI juga mengatakan :
Kita harus jujur bahwa calon mahasiswa ini harus punyai standar kemampuan akademik yang cukup untuk menjadi seorang dokter ya kita terima.
Kalau seseorang hanya keinginan orang tua dan dia tidak memiliki kemampuan standar akademik yang cukup untuk sebagai seorang calon Mahasiswa kedokteran ya kita mengatakan bahwa mungkin dia akan lebih baik lebih berprestasi, lebih berhasil di bidang lain selain ini.
retaker berulang ini yang juga menjadi sistem yang harus introspeksi kita mau kita apakan ya ?
Kita mungkin harus secara jujur mengatakan “ apakah yang bersangkutan memang layak untuk menjadi seorang dokter?”
Dari pengalaman kalau mereka sudah retaker di atas 10 kali biasanya mereka itu sudah susah.