Hidup tergantung kita dan dunia juga tergantung kita.
Mata orang yang ceria dan yang melankolis terpaku pada ciptaan yang sama, tetapi aspek yang disodorkan kepada mereka sangat berbeda.
Bagi yang satu, semuanya adalah keindahan dan kegembiraan.
Ombak laut bergulung-gulung dalam cahaya dan gunung-gunung diselimuti siang hari.
Baginya, hidup bersinar, bersukacita, pada setiap bunga dan setiap pohon yang bergetar tertiup angin.
Ada lebih banyak hal di mana-mana daripada yang dilihat mata.
Kehadiran kegembiraan yang mendalam di bukit dan lembah.
Sementara yang lain dengan malas atau sedih menatap pemandangan yang sama tapi tampak kusam, redup dan sakit-sakitan.
Gumaman sungai hanyalah perselisihan baginya.
Gemuruh laut yang hebat hanyalah  amarah dan ancaman.
Musik pinus yang khusyuk menyanyikan requiem untuk kebahagiaannya tetapi dia malah pergi.
Cahaya yang ceria bersinar terang di matanya tetapi dia malah tersinggung.
Kereta besar musim berlalu di hadapannya seperti prosesi pemakaman dan dia mendesah dan berpaling dengan tidak sabar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI