2. Mulai dari Modal Kecil
Tidak semua Passive Income memerlukan modal besar. Misalnya, membuat eBook atau memulai blog hanya membutuhkan investasi waktu dan sedikit biaya.
3. Diversifikasi Sumber Penghasilan
Jangan bergantung pada satu sumber Passive Income. Campurkan antara investasi, properti, dan bisnis digital untuk mengurangi risiko.
4. Kelola Risiko dengan Bijak
Setiap bentuk Passive Income memiliki risiko. Saham bisa turun, properti bisa kosong penyewa, dan bisnis digital bisa kehilangan traffic. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset dan memiliki cadangan dana.
5. Reinvestasikan Hasil Passive Income
Daripada langsung membelanjakan penghasilan pasif, gunakan kembali untuk membeli aset baru sehingga aliran pendapatan terus berkembang.
Tantangan dalam Membangun Passive Income
Walaupun terdengar ideal, Passive Income bukan berarti bebas hambatan. Beberapa tantangan yang sering muncul adalah:
- Butuh Waktu di Awal -- Banyak orang salah paham, mengira Passive Income langsung mengalir begitu saja. Padahal, butuh kerja keras di awal.
- Modal Finansial -- Beberapa bentuk Passive Income, seperti properti, membutuhkan modal besar.
- Perubahan Pasar -- Dunia digital berubah cepat, begitu juga dengan tren investasi. Apa yang laris hari ini bisa jadi usang esok.
- Manajemen Aset -- Walau disebut "pasif", tetap dibutuhkan monitoring agar aset tidak merugi.
Contoh Nyata Passive Income