Perlahan tapi pasti. Keberadaan kebun melon Puspa Agraria di desa Bedali kecamatan Lawang kabupaten Malang mulai menarik perhatian banyak kalangan. Mulai dari instansi pemerintahan, akademisi, pihak swasta, dan masyarakat umum.
Kebun melon yang dikelolah sepenuhnya oleh petani milenial desa Bedali ini menjadi contoh nyata keberhasilan petani muda dalam mengembangkan budidaya melon hidroponik untuk mendukung ketahanan pangan.
Sejak dibangun pada akhir tahun 2022 dan mulai beroperasi pertama kali pada awal tahun 2023, kebun melon Puspa Agraria ini sudah berhasil panen melon sebanyak 8 kali.
Dalam satu musim tanam kebun melon Puspa Agraria ini bisa panen melon sekitar 1.5 ton. Setiap musim tanam dibutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Mulai dari persiapan tanam sampai waktu panen. Melon yang ditanam di kebun ini adalah jenis melon premium.
Dari kiri : Dewi Buyati, Aan Prastya, Tomie Herawanto, Ekka Riski Fajar Anam, Setya Budhi Udrayana ( foto: dokpri)
Ekka Riski Fajar Anam, selaku petani milenial pengelolah kebun melon Puspa Agraria menuturkan bahwa sampai saat ini kebutuhan melon premium masih sangat tinggi.
"Biasanya pada saat panen, melon di kebun akan habis hanya dalam waktu dua sampai tiga hari saja. Pembeli yang datang belakangan sering kali tidak kebagian." ujarnya.
"Penanaman jenis melon itu menyesuaikan dengan trend pasar yang lagi rame. Saat ini jenis sweet hami yang paling diminati. Melon ini sangat manis. Daging buah berwarna jingga atau merah jingga dengan tekstur yang lembut dan renyah" ujarnya lagi.
Penyerahan bantuan CSR dari Bentoel Group kepada Kepala Bappeda kabupaten Malang (foto: dokpri)
Berkat keuletan dan konsistensi budidaya melon yang dilakukan oleh petani milenial ini, akhirnya kebun Puspa Agraria ini dipilih Bentoel Group untuk mendapatkan program Empower Academy.