Prahasta, Patih Kerajaan Alengka Menemui Istrinya di Taman Purwadikaran
Diperbarui: 15 Juli 2024 19:18
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Deskripsi di kanan panggung (dokpri)
Prahasta, Patih Kerajaan Alengka Menemui Istrinya di Taman Purwadikaran
Pada babak awal pentas Wayang Orang Sriwedari (Jumat, 21/6/2024) diceritakan bahwa Raja Rahwana di Alengka telah berhasil mencuri Kembang Dewa Retna. Agar kembang itu aman, Rahwana meminta sang patih, Prahasta untuk menyimpan kembang tersebut.
Atas perintah itu, Prahasta segera membawa Kembang Dewa Retna ke rumahnya. Ia langsung menuju Taman Purwadikaran tempat istrinya berada.
Penonton yang belum mengetahui babak yang ditampilkan di mana lokasinya, dapat membaca tulisan deskripsi yang berada di sebelah kiri panggung pertunjukan.
Para dayang bersuka ria di taman (dokpri)
Di taman ditampilkan dayang-dayang sedang bersuka ria dengan menampilkan tari-tarian yang anggun. Ada lima penari yang tampil di atas pentas. Istri Prahasta ikut pula menari sehingga jumlah wanita yang menari menjadi enam orang.
Dokpri
Pada saat awal berada di taman, Prahasta belum menyampaikan maksud kedatangannya. Prahasta baru berbasa-basi atas kunjungannya ke tempat istrinya tersebut seperti terlihat pada cuplikan video berikut ini.
Prahasta merasa senang dapat menemui istrinya. Selanjutnya, disampaikan bahwa Prahasta mendapatkan tugas untuk menyimpan Kembang Dewa Retna. Kembang itu berfungsi seperti nyawanya, harus disimpan dengan baik. Jika kembang itu hilang berarti akan hilang pula nyawa Prahasta.
Hal itu diutarakan Prahasta kepada istrinya seperti terlihat pada cuplikan video berikut ini.
Deskripsi berikutnya (dokpri)
Atas keadaan seperti itu, Prahasta menitipkan Kembang Dewa Retna kepada sang istri karena Prahasta akan melakukan aktivitas memanjatkan doa.