Lihat ke Halaman Asli

muhammad rifqi bustomi

mahasiswa uin syarif hidayatullah jakarta

Metode dakwah kontemporer

Diperbarui: 14 Oktober 2025   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama: Muhammad Rifqi Bustomi 

Nim: 12405041040099

Kelas:3c,md

Dakwah adalah ajakan, seruan, panggilan, bujukan, dan bujukan untuk kebajikan, yang sesuai dengan fitrah manusia dan sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Hadis.  Selama seorang Rasul diutus, dakwah sebagai imbauan kepada jalan Allah mulai diperkenalkan kepada manusia. Rasul menyampaikan berita gembira kepada umatnya dan terus menyeru untuk kebaikan.  Akan tetapi fenomena dakwah sangat berbeda dari zaman ke zaman.  Tantangan dakwah yang dihadapi para nabi Nuh, Isa, Musa, Isa, dan Muhammad berbeda dari yang dihadapi para nabi saat ini.  Selama tiga puluh tiga tahun, Rasulullah Muhammad mengembangkan Islam sebagai keturunan Nabi.  Para Khalifaurrasyidin dan para pendakwah lainnya kemudian mengikuti jejak mereka.  Dakwah pada masa Rasulullah dan Khalifaurrasyidin lebih banyak berkaitan dengan Aqidah. Kemudian, hukum dan pengembangan masyarakat Islam secara keseluruhan juga ditegakkan pada masa-masa berikutnya.

Namun demikian, para dai terus melakukan dakwah di mana pun mereka berada dan dalam kondisi apa pun.  Karena dakwah adalah kewajiban setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan.  Setelah wahyu turun kepada Rasulullah, dakwah sudah mulai dijalankan.  Dakwah kemudian berjalan sesuai dengan zamannya.  Untuk mendapatkan dakwah yang efektif, dai harus beradaptasi dengan budaya lokal.  Meskipun dakwah telah berlangsung selama lima belas abad, ia tidak akan berhenti sampai akhir zaman.  Dan dakwapun harus dilakukan tanpa memandang situasi atau kesulitan apa pun.  Di dunia modern, dakwah terkait erat dengan seni kontemporer, dan diplomasi global.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline