Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Metode ABCD (Asset-Based Community Development): Membangun Komunitas dari Kekuatan yang Dimiliki

13 September 2025   13:16 Diperbarui: 13 September 2025   13:16 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/gulungtukar

Pembangunan masyarakat seringkali dipahami sebagai proses membawa bantuan dari luar untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi komunitas. Namun, pendekatan seperti ini kerap membuat masyarakat bergantung dan kehilangan kendali atas masa depan mereka sendiri. Sebagai alternatif, lahirlah metode Asset-Based Community Development (ABCD) atau Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA), yang menempatkan kekuatan, potensi, dan aset lokal sebagai fondasi utama pembangunan.

Metode ini dipelopori oleh John McKnight dan Jody Kretzmann dari ABCD Institute di Northwestern University, Amerika Serikat. Pendekatan ini menekankan bahwa setiap komunitas, sekecil apapun, memiliki sumber daya melimpah yang dapat dimobilasi untuk mendorong perubahan dari dalam.

Prinsip Utama Metode ABCD

ABCD dibangun di atas prinsip-prinsip yang mengubah paradigma pembangunan masyarakat:

  • Berbasis Aset (Asset-Based), Fokus pada apa yang dimiliki komunitas, bukan pada kekurangan. Prinsip ini mendorong masyarakat untuk melihat "gelas setengah penuh" dengan menghargai potensi yang ada.
  • Berpusat dari Dalam (Inside-Out), Perubahan dimulai dari dalam komunitas. Pihak luar hanya bertindak sebagai fasilitator, bukan pengendali utama.
  • Partisipatif dan Inklusif, Setiap individu dianggap memiliki kontribusi berharga. Tidak ada anggota komunitas yang "tidak memiliki apa-apa".
  • Didorong oleh Relasi (Relationship-Driven), Kekuatan jaringan sosial antarindividu, asosiasi, dan institusi lokal dipandang sebagai modal penting untuk memobilisasi aset lainnya.

Jenis-Jenis Aset dalam Komunitas

ABCD mengenali berbagai aset yang dapat menjadi sumber kekuatan pembangunan, antara lain:

  • Aset Manusia: keterampilan, pengetahuan, pengalaman, semangat, dan kesehatan individu.
  • Aset Sosial/Asosiasi: kelompok formal maupun informal, seperti organisasi keagamaan, pemuda, atau komunitas hobi.
  • Aset Fisik/Infrastruktur: sarana prasarana yang ada, seperti sekolah, jalan, pasar, dan fasilitas umum.
  • Aset Ekonomi/Finansial: usaha lokal, koperasi, pendapatan, serta kemampuan berwirausaha.
  • Aset Sumber Daya Alam: potensi lingkungan seperti tanah subur, sungai, hutan, dan panorama alam.
  • Aset Budaya: tradisi, seni, sejarah lokal, serta identitas komunitas.
  • Aset Politik: partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan akses ke pemerintahan lokal.

Tahapan Implementasi Metode ABCD

Proses implementasi ABCD sering digambarkan dengan siklus "5-D":

  • Discovery (Menemukan): Mengidentifikasi dan memetakan aset komunitas melalui wawancara, diskusi, dan pemetaan partisipatif.
  • Dream (Membangun Mimpi): Masyarakat membayangkan masa depan ideal yang ingin mereka capai berdasarkan aset yang dimiliki.
  • Design (Merancang): Menerjemahkan mimpi menjadi rencana aksi nyata yang terukur dan strategis.
  • Define (Menentukan/Penggalangan Kekuatan): Mengorganisasi peran, membagi tugas, dan menguatkan komitmen komunitas.
  • Destiny (Melaksanakan dan Mengevaluasi): Melaksanakan rencana, memantau, dan mengevaluasi hasil secara partisipatif untuk memastikan keberlanjutan.

Kelebihan Metode ABCD

  • Meningkatkan Rasa Kepemilikan: Komunitas merasa bertanggung jawab atas pembangunan mereka sendiri.
  • Berkelanjutan: Program lebih tahan lama karena memanfaatkan sumber daya internal.
  • Mendorong Kemandirian: Mengurangi ketergantungan pada bantual eksternal.
  • Memperkuat Kolaborasi: Relasi sosial semakin erat antaranggota komunitas.
  • Menggali Potensi Tersembunyi: Pengetahuan lokal dan keterampilan yang sering terabaikan menjadi aset nyata.

Keterbatasan dan Kritik

  • Tidak Cocok di Situasi Darurat: Pendekatan ini kurang efektif dalam bencana yang membutuhkan respons cepat.
  • Proses yang Memakan Waktu: Dibutuhkan waktu dan sumber daya untuk membangun kepercayaan dan kapasitas.
  • Sulit Mengukur Hasil: Dampak seperti peningkatan modal sosial bersifat kualitatif dan jangka panjang.
  • Resistensi dari Dalam: Ada kemungkinan masyarakat menolak perubahan karena sudah terbiasa dengan pola bantuan luar.
  • Risiko Mengabaikan Masalah Struktural: Fokus pada aset internal kadang membuat isu sistemik yang lebih besar luput dari perhatian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun