Lihat ke Halaman Asli

niken nawang sari

Ibu Rumah Tangga. Kadang nulis juga di www.nickenblackcat.com

Sound of Borobudur, Menelusuri Jejak Persaudaraan Antar Bangsa Melalui Musik

Diperbarui: 2 Juli 2021   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembukaan acara Konferensi Internasional Sound of Borobudur. Dok: Kompas

Candi Borobudur, warisan leluhur yang dikenal mendunia, bukan hanya sebuah death monument atau background foto yang dipajang di media sosial. Candi Borobudur adalah mahakarya leluhur yang menyimpan berbagai ilmu pengetahuan dan nilai-nilai luhur. 

Candi yang dibangun oleh Dinasti Syailendra 13 abad silam ini memiliki 1460 panel relief cerita dan 1212 panel relief dekoratif. Selain itu terdapat 226 relief alat musik, yang dipahat dalam 40 panel dan menampilkan 40 jenis alat musik. 

Sejauh ini tidak ada situs lain yang menampilkan relief alat musik sebanyak di Borobudur, jadi bisa dikatakan Borobudur saat itu menjadi titik temu lintas bangsa dan budaya, bahkan sangat mungkin Borobudur pusat musik dunia.

Borobudur Memanggil

Musisi Dewa Budjana sedang memainkan alat musik. Dok: Riana Dewie

Berawal dari penemuan dua panel relief "Mahakarmawhibangga" yang terletak di teras candi yang melukiskan bermacam-macam instrument musik, para musisi kemudian merasa terpanggil untuk membunyikan kembali alat musik tersebut melalui Sound of Borobudur. Sebuah panggilan jiwa, gerakan untuk mencintai dan berkontribusi terhadap mahakarya leluhur.

Dalam perjalanannya, Sound of Borobudur telah berhasil merekonstruksi 18 instrumen dawai kayu, 5 instrumen berbahan gerabah dan 1 buah instrument idiophone berbahan besi. Dengan modal awal beberapa alat musik tersebut, pembuatan video klip Sound of Borobudur dilakukan dan dijadikan alat "panggil" Borobudur ke penjuru dunia. 

Tak disangka ternyata 11 negara menjawab panggilan itu dengan mengirimkan berbagai dokumen baik audio maupun video bermain alat musik. Kesebelas negara tersebut diantaranya, Taiwan, Spanyol, Amerika Serikat, Filipina, Laos, Myanmar, Jepang dan China.

Konferensi Internasional Sound of Borobudur

Menparekraf Sandiaga Uno menghadiri konferensi Internasional Sound of Borobudur. Dok: Ang Tek Khun

Konferensi Internasional Sound of Borobudur yang mengusung tema "Music Over Nation : Menggali Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa Melalui Musik" dilaksanakan pada 24 Juni 2021 di Magelang, Jawa Tengah dan dapat diikuti secara daring. Konferensi internasional ini diselenggarakan berkat kerjasama antara Kemenparekraf, Yayasan Padma Sada Svargantara dan Kompas Group.

Dalam sambutannya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan bahwa Borobudur memiliki 1460 relief yang sarat akan makna. 

Dalam relief tersebut digambarkan bahwa masyarakat Jawa Kuno sudah mengenal berbagai macam seni pertunjukkan  termasuk musik yang digunakan pada kegiatan ritual upacara, budaya, komunikasi dan bahkan media diplomasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline