Demak -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan 84 Posko 18 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang baru saja menyelesaikan misi pentingnya dalam mengidentifikasi dan mempromosikan aset wisata alam tersembunyi di Bukit Paralayang Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Kegiatan eksplorasi ini bukan sekadar piknik, melainkan langkah strategis KKN dalam membuka cakrawala baru bagi pengembangan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata.
Bukit Paralayang Banyumeneng, yang menjulang anggun di lanskap Demak, menawarkan panorama yang benar-benar memukau. Dari puncaknya, mata dimanjakan oleh hamparan sawah hijau yang membentang luas bagai permadani alam, berpadu harmonis dengan deretan perbukitan yang menenangkan jiwa, dan cakrawala biru yang tak berujung. Meskipun namanya telah identik dengan olahraga ekstrim paralayang, tim KKN melihat potensi yang jauh lebih besar, sebagai sebuah destinasi wisata alam yang siap menyambut lebih banyak pengunjung, tak hanya bagi pecinta adrenalin, tetapi juga keluarga dan penikmat keindahan.
"Kami datang ke sini dengan mata dan hati terbuka, mencari 'mutiara' tersembunyi yang bisa dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat," tutur Cahya selaku mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 18, dengan antusias. "Keindahan Bukit Paralayang ini sungguh di luar ekspektasi. Potensinya luar biasa besar untuk menjadi ikon wisata baru Demak. Misi kami adalah bagaimana cara agar keindahan ini bisa dinikmati lebih banyak orang, sekaligus memberikan dampak positif yang nyata bagi ekonomi Desa Banyumeneng."
Selama eksplore tempatnya, mahasiswa KKN melakukan observasi mendalam, mencermati setiap detail mulai dari aksesibilitas jalan yang masih perlu diperhatikan oleh masyarakat setempat, hingga potensi titik-titik pandang terbaik. Mereka juga aktif mendokumentasikan setiap sudut keindahan bukit melalui foto dan video berkualitas tinggi, yang nantinya akan menjadi amunisi utama dalam kampanye promosi.
"Kami tidak hanya fokus pada pemandangan. Kami juga mempertimbangkan pengembangan berkelanjutan yang melibatkan masyarakat," tambah Dexa Juan, anggota tim KKN yang memiliki minat khusus pada pariwisata dan pemberdayaan masyarakat. "Ada potensi besar untuk mengembangkan jalur trekking yang ramah lingkungan, menciptakan spot-spot foto instagramable yang unik, atau bahkan menyediakan area piknik dan glamping sederhana".
Diharapkan, dengan semangat dan inisiatif dari mahasiswa KKN UIN Walisongo, "Surga Tersembunyi" Bukit Paralayang Banyumeneng dapat lebih dikenal luas, menarik lebih banyak kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Ini adalah bukti nyata dari komitmen KKN UIN Walisongo dalam menciptakan dampak positif yang multidimensional bagi masyarakat dan lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI