"Hei, Pak Tua?!" aku berlari kesana kemari, membuka mata selebar mungkin, mencari cahaya seredup mungkin.
"Ooh... maafkanlah..."
"FIAN?!"
Astaga, kenapa ada suara Fian juga?
"Pak Tua, Fian, di mana kalian? Gelap sekali... Kumohon, datanglah..." aku terduduk di tanah yang basah, lelah berlari kesana kemari.
"Mulai sekarang, kamu harus belajar kehilangan dengan arti yang lebih dalam, Fidel."
Aku menoleh. Cahaya! Nampak ada Pak Tua, Elly, May, Fian, Alan, Mama, Papa, dan semua orang terdekatku, termasuk Pak Nicholas!
"Apa maksud kalian? Kehilangan dengan arti yang lebih dalam?"
"Sebelum mengetahui lebih lanjut apa yang kami maksud, sebaiknya segera bangun, Nak," Pak Tua menatapku lembut.
"Tunggu!"
Pats!