Mohon tunggu...
Ammarista Dzakiyya A
Ammarista Dzakiyya A Mohon Tunggu... Siswa MTsN 1 Kota Malang

Seorang otaku anime yang senang menggambar dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Case Closed! (Bab 4)

9 Juni 2025   21:37 Diperbarui: 9 Juni 2025   21:37 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sampul. ilustrasi sendiri

Aku menghirup nafas berat.

"Iya, tadi Fidel diajak mampir ke rumah Fian, kebetulan kami ketemu di jalan. Fidel diajak bincang-bincang sebentar sama bundanya, setelah itu Fidel langsung pulang."

"Papa sudah bilang. Kamu nggak boleh dekat sama lelaki! Apalagi sampai main ke rumahnya. Kamu anak---"

"Fidel berteman baik dengan Fian! Memangnya nggak boleh kalau berteman sama lelaki? Fidel juga merasa kesepian karena Fidel anak tunggal! Fidel tidak punya teman main, jadi wajar kan kalau Fidel mencari teman?"

Aku berusaha berkata tegas. Dan di ujung kalimat itu, aku berlari menaiki tangga menuju kamar. Aku melihat Mama berada di ujung tangga, menatap percakapan kami dengan sendu. Matanya nampak sembab.

Di kamarku, Mama bercerita apa yang terjadi.

Ternyata, sekitar pukul 1 siang, Papa datang dengan penuh amarah. Bawahannya melihat aku mengobrol dan bermain dengan Elly dan Fian. Papa ternyata selama ini menyuruh bawahannya untuk memata-matai pergaulanku. Papa memarahi Mama, karena Mama tidak menjagaku dari pergaulan dengan lawan jenis. Mama mengelak, karena jelas-jelas aku baik-baik saja dan tidak diperlakukan dengan buruk oleh siapapun itu. Papa justru semakin marah karena omongannya dibantah. Ia membentak Mama dengan keras, kemudian pergi meninggalkannya ke ruang tamu untuk beristirahat.

Aku tidak tahu apa istilah untuk sikap Papa terhadapku. Over-Protektif? Hahaha, sangat tidak cocok. Entahlah, semanjak aku memasuki usia remaja, Papa memperketat aturan bergaulku. Tidak boleh bergaul dengan laki-laki. Tentu saja aku tetap bersikeras bergaul dengan siapapun itu, tanpa menghiraukan lawan jenis atau tidak. Yang penting, aku tidak bergaul dengan anak-anak nakal.

*  *  *  *  *

Aku tidak bisa tidur. Mematikan semua lampu, memakai penutup mata, ataupun mendengarkan musik klasik, mataku tetap terbuka. Yah, daripada bosan, lebih baik aku membaca komik Detective Conan yang baru aku beli seminggu yang lalu.

Komik Detective Conan sudah menjadi buku bacaanku sejak kelas 2 SD. Aku mendapat banyak ilmu baru dari komik ini. Setiap sebuah kasus muncul dalam buku ini, aku segera berhenti membaca dan mencari tahu jawabannya terlebih dahulu. Barulah aku melanjutkan membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun