Mentari mulai menghilang di balik cakrawala, mewarnai langit dengan semburat jingga dan ungu. Di sebuah kedai kopi sederhana dengan hiasan lampu tumblr yang menggantung, duduklah seorang pria bernama Aksa. Ia menggenggam erat cangkir kopinya, matanya menerawang jauh. Malam ini, ia akan bertemu dengan seseorang yang sangat spesial.
"Aksa?"
Sebuah suara lembut membuyarkan lamunannya. Seorang wanita cantik berambut cokelat panjang berdiri di hadapannya. Senyumnya merekah, sehangat mentari senja.
"Senja," balas Aksa, jantungnya berdebar kencang. "Kamu cantik sekali malam ini."
Senja tertawa kecil, pipinya merona. "Terima kasih. Kamu juga terlihat... rapi."
Mereka berdua terdiam sesaat, canggung. Padahal, mereka sudah saling mengenal selama bertahun-tahun. Mereka adalah sahabat sejak kecil, selalu berbagi suka dan duka. Namun, malam ini terasa berbeda. Aksa memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya.
"Senja, sebenarnya... ada sesuatu yang ingin aku sampaikan," ucap Aksa, gugup.
"Aku juga," balas Senja.
Aksa menarik napas dalam-dalam. "Aku... aku menyukaimu, Senja. Lebih dari sekadar teman."
Senja terdiam. Ia menatap Aksa dengan tatapan sulit diartikan. "Aksa, aku juga menyukaimu. Tapi... ada satu hal yang harus kamu tahu."