Jika jalan yang dipilih oleh sebagian masyarakat berbeda, maka itu bukan berarti mereka musuh bangsa. Tugas negara bukan menyamaratakan ide, tetapi menjamin ruang aman untuk perbedaan yang tetap berkomitmen pada keutuhan hukum nasional. Yang seharusnya dilakukan oleh para tokoh agama, pejabat publik, dan pemimpin moral adalah menjadi jembatan dialog, bukan penyebar ketakutan.
Dalam masyarakat demokratis, tidak ada kebenaran tunggal yang harus dipaksakan. Kebenaran mesti diperjuangkan melalui proses yang terbuka dan inklusif. Maka, ketimbang mewarisi rasa takut, mari kita wariskan semangat berpikir merdeka dan kebijaksanaan dalam menyikapi perbedaan.
Mewariskan Harapan, Bukan Ketakutan
Masa depan Indonesia tidak ditentukan oleh siapa yang paling keras menolak ide-ide yang berbeda, melainkan oleh siapa yang paling bijak menciptakan ruang untuk semua ide tumbuh dalam kesadaran kritis. Kita harus berhenti mewariskan rasa takut terhadap pilihan-pilihan ideologis, dan mulai mewariskan keberanian untuk berdialog, menghargai, dan hidup bersama dalam keragaman. Itulah demokrasi yang sejati---demokrasi yang berakar bukan pada ketakutan, tetapi pada keberanian dan tanggung jawab sebagai warga bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI