Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Roman

Jogja 1965 (08)

15 September 2023   13:39 Diperbarui: 15 September 2023   13:42 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aman tidak gejolak, adem"jawab Beti penuh semangat, sebab aktivis buruh ini juga pro revolusioner yang kontra dengan program Nasakom Soekarno.

"Aku hanya ikuti kemana air mengalir' jawab Safitri pelan

Fenomena Jakarta tentang "perlawanan" antar organisasi politik dan ormas sedemikian  keras hingga di ujung parlementer juga terpengaruh dengan kampanye golongan kiri dan pendukungnya yang ingin di pemerintah mempersenjatai kaum buruh dan petani untuk ganyang Malaysia.

Perkembangan revolusi tahun 1960 an membuat massa saling kubu partai dan ormas bukan gejolak antar partai namun juga ormas dan saling serang secara fisik tampak di Jogja.

Aku jadi ingat mas Bagus  ini benar perasaanku atau juga hanya gelisah menuruti emosi dari dada ini bila melihat mas Bagus dekat dengan Lindri waktu pentas di panggung ke panggung saat ini.

"Bila itu hanya akting saja dik" jawabmu menutupi keadaan ini


"Kamu harus tahu lho tri, kehidupan anak panggung itu beda dengan kita sebagai guru, mereka pacarnya banyak, apalagi mas Bagus itu ganteng, aku juga suka" jawab Beti kepadaku 

"Ganteng, buatku biasa bet, silahkan" aku sedikit ngeles dan berharap beti tidak bicarakan mas Bagus yang banyak cewek yang mengaguminya waktu pentas baca puisi atau drama di panggung Senisono.

"Tidak cemburu nih kamu?" tanya Beti kepadaku

"Buat apa cemburu, aku hanya  tidak suka dia sama mbak Lindri pegang-pegang tangan segala" jawab sedikit menahan marah atas pertanyaan Beti kepadaku

"Itu namanya cemburu " ledek Beti sambil tertawa kecil kepadaku.

bersambung..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun