Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gerimis Malioboro

24 Oktober 2022   20:07 Diperbarui: 24 Oktober 2022   20:14 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerimis Malioboro

Titik-titik hujan ini belumlah usai banyak tempat basah. Ini bukan hujan biasa ini hujan Oktober yang ingatkan semua atas kegalauan hati yang terdalam Ani.
"Semua orang tahunya kita pacaran mas"
"Karena kita beda sayangku" kata Arjuna
"Aku harap ini menjadi nyata kita jadian" kata Ani lagi.
"Kita beda sayangku itu nyata aku lelaki kamu perempuan, bisakah kita menjadi teman saja sayangku?"

Baca juga: Malioboro Kini

Gerimis oktober seakan menjadi saksi diantara selasar lorong Malioboro ini. Semua menjadi sepi seperti angin badai yang datangkan dan hilangkan hujan oktober ini.
"Semua akan menjadi baik-baik sayangku"
"Tetapi mas"
"Jangan panggil aku mas, kelak akan menjadi nyata "
Semua serba cepat bangku kayu itu menjadi saksi betapa dua tahun pandemi lalu seakan hanya sekejap mata Ani.


Semua harus diputuskan cepat karena menunggu dibangku teras Malioboro seperti menunggu masa lalu yang tidak peenah akan kembali lagi dimasa kini.
"Wis nduk ikhlasna wae masmu kae" kata ibu kepadanya.
"Janji aku netepi hati " jawab Ani.


Semua harus menjadi kepasrahan yang dalam di ujung hatinya, setiap malam minggu disambanginya bangku kayu tempat berpisahnya dengan sang kekasih hatinya.


"Felling seorang perempuan tidak selalu benar Nik "kata sang kakak kepadanya.
"Dan fellingku dia masih harapanku mba" jawabnya sendu.
"Ning ya apa tidak cari yang lain?"
"Mba ngajarin selingkuh ?"
"Wah ya.. nduk di medsos sekarang mah bebas lupa?"
"Aku tidak seperti itu mba?"
"Lagumu itu nduk semua orang bisa say hello atau selingkuh media itu biasa.."
"Aku tahu..."

Gerimis Malioboro seakan menjadi saksi tempat-tempat perjumpaannya dengan sang Arjuna tambatan hatinya menjadi tempat ziarah hatinya yang sedang galau dan sedih menunggu senja di perih hati yang terdalam.


"Mba hujan" kata orang yang berlarian tidak dihiraukanya lagi.
Gerimis Malioboro sengaja dicarinya untuk kenangan indah yang tidak pernah dilupakannya sampai kini.

Baca juga: Politik Bola Jokowi


"Tahun 2022 akan segera berakhir kokohnya gedung tua di titik nol jadi saksi "

"Apakah kamu tetap setia kepada Arjuna yang entah sudah punya istri atau anak sekarang nduk"kata bapaknya yang bijak itu kepadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun