Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Bola Jokowi

24 Oktober 2022   07:32 Diperbarui: 24 Oktober 2022   07:44 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika gugatan terhadap dugaan ijazah palsu yang digunakannya Jokowi diam seribu bahasa ibarat kiper pemain kesebelasannya yang bertindak dan sang penggugat akhirnya ditangkap dengan kasus yang lain.


Nampaknya kita bisa lihat Kasus tragedi Kanjuruhan yang telah menelan korban hapir 134 jiwa disikapi dengan cepat menkopolhukam Mahfud MD jadi TGIF dan hasilnya banyak tersangka yang sudah ditangkap dan kita khalis yakni terhindar dari sanksi FIFA. 

Walau begitu loby-loby pemerintah (Jokowi) cespleng karena piala dunia U20 tetap di jalankan di Indonesia.

Baca juga: KPK bermain politik


Sebab sudah tombok untuk renovasi beberapa stadion dengan trilyunan rupiah demi bola dan korbankan BBM rakyat( tega naikin harga dengan alasan kurangi subsidi impor BBM).

Politik Bola

Nampaknya Jokowi sedamg jalankam politik bola tampak ketika hadir di mukernas Partai Golkar menyinggung tentang pencapresan yang tergesa.
Bola liar yang masih dingin disambut partai yang disindirnya.


Ibarat pemain yang dikontrak maka Jokowi sebagai kiper dan kapten timnas harusnya legawa ketika sang klub ( rakyat) kelak tidak memilih lagi klub (partai) yang membesarkannya. 

Sebab popularitas Anies dan Ganjar ternyata "mblerengi" membuat silau sang kapten juga penjaga gawang ini.


Jokowi lupa bila semua ada ujungnya tentang"kesombongan" atas keberhasilan pembangunannya selama dua periode boleh saja namun kasus Ferdy sambo dan Tedy minahasa tampaknya sang kapten tidak becus memanageri diri dan semua pemilik klub tahu (rakyat) sesuk partaine ora usah dipilih maneh.


Sebagaian orang tahu itu bukti nyata tewasnya ratusan penonton  apakah cukup hanya solusi pembenahan stadion? 

Atau cukupkah para oknum polisi itu di jebloskan karena hanya ikuti perintah komando atasannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun