Mohon tunggu...
allan setyawan
allan setyawan Mohon Tunggu... Lainnya - A Man Worker In Bogor City

Hallo perkenalkan nama saya Allan. Di Kompasiana ini saya ingin berbagi ceritera mengenai hal-hal yang berkaitan dengan film maupun hal sejenisnya. Semoga apa yang saya share disini bisa menambah informasi & bermanfaat Terima Kasih

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

4 Alasan Mengapa Kalian Harus Nonton Film Gara-gara Warisan (2022)

12 April 2023   17:45 Diperbarui: 12 April 2023   18:00 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

FYI, Sebenarnya ketiga anaknya Pak Dahlan sedang dalam keadaan darurat & sangat membutuhkan uang besar dalam waktu singkat,kita bahas dari anak pertama yaitu Adam, Adam sangat nekat menerima kompetisi ini karena ia rela mengundurkan diri dari perusahaan tempat ia bekerja sekarang, ditambah lagi Istri Adam sedang hamil anak kedua yang pastinya nanti akan membutuhkan biaya untuk persalinan. 

Kemudian lanjut anak ke 2 yaitu Laras, Laras juga membutuhkan donatur tetap agar panti jompo tempat ia bekerja masih bisa beroperasi, ia berharap bila ia menang kompetisi ini, guest house milik ayahnya akan ia gunakan sebagai donatur tetap untuk panti jomponya,bila sudah tidak ada donatur tetap di panti jomponya, maka panti jomponya bisa dipastikan akan ditutup.

Yang terakhir yaitu Dicky sebagai anak ketiga, Dicky ingin sekali untuk mendapatkan guest house karena ia saat ini benar-benar kerja serabutan tanpa ada penghasilan tetap,  ia berpikir, dengan menjadi pemilik guest house akan membuka lembaran baru dengan masa depan yang lebih cerah bila dibandingkan dengan hidupnya sekarang yang sedang kacau. 

Jadi menurut kalian, siapa yang paling pantas menjadi pemilik tunggal guest housenya? 

2. Ritme Film 

Saya agak susah menjabarkan point nomor dua ini, akan tetapi yang saya rasakan saat menikmati nonton film ini adalah dari awal film ini mulai, kita akan diajak "bertamasya" bersama keluarga Pak Dahlan untuk melihatan kegembiraan, kekeceriaan, bahkan kekonyolan yang mampu membuat bibir saya tersenyum untuk menikmati kehidupan sehari-hari yang dijalani oleh keluarga Pak Dahlan. Keterbatasan maupun masalah yang dihadapi oleh  anak Pak Dahlan juga tidak mempu menghalangi keluarga ini untuk tertawa sembari menikmati hidup.  

Dengan kehangatan yang terjalin di awal film ini, kita akan merasa ikut terhanyut dalam cerita & konflik yang disajikan. Akan tetapi semua kelucuan & kehangatan yang kita rasakan di awal film ini mulai berubah menjadi suram & gelap saat masalah yang sangat besar menerpa keluarga ini. Seakan akan kita sedang duduk di teras diwaktu pagi, tiba-tiba di siang harinya terjadi hujan yang sangat lebat yang tidak hanya mampu menghancurkan teras akan tetapi rumah pun bisa porak-poranda dalam waktu singkat. Seperti itulah gambaran masalah yang sedang dihadapi keluarga Pak Dahlan. 

Saya sebenarnya mungkin merasa "dibodohi" dengan genre yang diusung oleh film ini, saya kira film ini memiliki genre komedi keluarga, namun nyatanya di pertengahan sampai menjelang akhir akan berubah menjadi genre "thriller" atau film yang menegangkan & bisa bikin jantung saya copot sewaktu-waktu. 

3. Ending Film 

Saya sangat menikmati bagaimana cara keluarga ini untuk menyelesaikan konflik besar yang sedang dihadapi. Penyelesaian konflik di film ini tidak "memaksa" & menggunakan jalur penyelesaian konflik  yang bisa diterima oleh akal sehat. Mereka menyelesaikannya dengan mengandalkan kemampuan masing-masing tanpa ada bantuan tangan orang yang tidak dikenal yang biasanya tiba-tiba muncul di ending film, Saya sempat mengira akan ada Superhero kesiangan yang akan membantu keluarga ini, akan tetapi nyatanya ini tidak terjadi, Keluarga ini saling bahu membahu &  berusaha sekuat mungkin untuk keluar dari cobaan yang sedang mereka hadapi. 

4. Nilai yang bisa diambil 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun