Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menanti Wajah Baru Jembatan Tano Ponggol, Jalan Darat Menuju Pulau Samosir

22 September 2021   15:07 Diperbarui: 22 September 2021   15:54 1497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Homestay siap menampung wisatawan (Foto : Pribadi)

Homestay siap menampung wisatawan (Foto : Pribadi)
Homestay siap menampung wisatawan (Foto : Pribadi)

Desa ini sangat populer di kalangan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Puluhan penginapan dan rumah makan berderet di sepanjang jalan desa ini. Hotel berbintang juga tersedia, viewnya biasanya langsung menghadap ke Danau Toba. Tempat ini sangat cocok untuk digunakan sebagai tempat Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). MICE di Indonesia Aja.

Saat ini, Desa Tuktuk Siadong juga sedang ditata kembali. Rumah-rumah penduduk direnovasi dan siap menjadi homestay. Jalan-jalan dan lampu pinggir jalan juga ditata dengan rapi dan indah agar para pengunjung nyaman dan betah berlama-lama tinggal di desa ini.

Dari Tuktuk Siadong, pagi harinya saya langsung menuju Desa Tomok. Tomok merupakan pintu gerbang wisatawan yang ingin mengunjungi Pulau Samosir dari Parapat. Desa ini berada di wilayah Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.

Desa Tomok menyimpan beragam situs sejarah dan budaya Batak yang masih dijaga hingga hari ini. Di desa ini kita bisa menemukan benda-benda jaman megalitik. Ada makam-makam tua Raja Sidabutar, gereja tua, Museum batak, Patung Sigalegale, batu kursi Tomok, patung gajah purba dan lain-lain.

Tari Sigale-gale di Desa Tomok (Foto : Pribadi)
Tari Sigale-gale di Desa Tomok (Foto : Pribadi)

Salah satu pertunjukan yang banyak diminati pengunjung adalah Tari Sigale-gale, tarian khas Batak yang sudah cukup terkenal.

Desa Tomok juga merupakan salah satu sentra penjualan souvenir khas Batak di Danau Toba. Ratusan kios berjejer di sepanjang jalan lebih 1 km yang menjual berbagai cinderamata seperti baju, ulos, patung, gelang, gantungan kunci dan berbagai benda lainnya. Cinderamata tersebut juga memiliki motif dan warna khas Batak, yakni merah, putih, hitam.

Saat saya mengunjungi dua desa wisata tersebut pada akhir Maret 2021 lalu, suasana cukup sepi. Dalam suasana pandemi covid seperti sekarang ini, memang belum banyak wisatawan yang datang.

Kita tentu berharap, kondisi semakin membaik dari hari ke hari. Pandemi segera berlalu dan kehidupan kembali berjalan normal seperti sedia kala.

Mudah-mudahan pada tahun 2022 nanti, para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri, akan berbondong-bondong kembali mengunjungi Danau Toba, yang telah ditetapkan sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP Toba) di Indonesia. Termasuk mengunjungi dan menyebrangi jembatan Tano Ponggol yang saat itu sudah punya wajah baru yang megah dan indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun