Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kepada Sang Petuah

22 Agustus 2021   21:01 Diperbarui: 22 Agustus 2021   21:00 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Kepada Sang Petuah / Dokpri @ams99 By Text On Photo 

Kepada Sang Petuah

Suaramu menggema di lembah datar
Bertanda derita sungai di kiri kanan
Arusnya mengombak tanda tak dalam
Suara itu cukup nyaring
Dan berulang-ulang
Mengganggu pendengaran Sang Raja Akbar
Mendayu-dayu di telinga para abdi dalem
Yang sedang tak baik-baik dalam pengharapan
Tak mampu berbuat apa-apa; gamang

Kelana tak menghasilkan apa-apa
Selain petualangan semata
Suara menubuhkan sejarah
Berjalan Kau disitu terus menerus
Tak pernah resah, apalagi gelisah
Dukamu, duka para hamba
Telah menemui delapan purnama
Diantara hari-hari, malam-malam; tangan-tangan menengadah
Belum juga terlihat hilal; kian pasrah

Suaramu tetap menggema
Meski hujan menghunjam di lembah
Dan kau kuyup di antara bulir-bulirnya
Kakimu tetap melangkah
Mewakili suara-suara patah
Jauh di lubuk hatimu; tersemat sebuah rahasia
Kau bukan sembarang tetua
Ah dasar Kau memang petuah
Meski tak sekarang memetik buah " merdeka "; ada saatnya akan bertuah

Balikpapan, 22.08.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Sebelumnya: Secarik Kertas Bernyawa, Puisi untuk Budi Darma

Puisi Pilihan: Rindu, Sebuah Pertanyaan

Puisi Pilihan Lainnya: Ini Hari Kemerdekaan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun