Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Petuah Mencerahkan dari Sang Pencerah

15 Maret 2024   08:15 Diperbarui: 15 Maret 2024   08:21 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PETUAH MENCERAHKAN DARI SANG PENCERAH

(Refleksi Konstruktif Membangun Jiwa Kepemimpinan)

*Oleh : Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Salam dan Bahagia !!!

Tulisan ini saya persembahkan khusus bagi beberapa teman guru penggerak yang telah diberikan tanggungjawab sebagai pemimpin pembelajaran dalam lingkungan sekolah (Kepala Sekolah).

Kisah inspirasi menulis ini sebetulnya berawal dari sebuah chatingan santai di grup guru penggerak Kabupaten Rote Ndao dengan seorang teman guru penggerak yang lebih akrab disapa " SUHU", yang mengarah pada sosok seorang rekan sejawat multitalent (Pak Wartono).

Saat melihat sebuah postingan foto di grup guru penggerak oleh seorang teman guru penggerak yakni Bunda Farida Jemida yang menampilkan enam orang berwajah ganteng dan cantik yang sementara berpose dengan gaya berdiri dibalik latar baner bertuliskan "Serah Terima Jabatan".

Tampak jelas pada bagian bawah gambar foto dalam chat grup tersebut tertulis kalimat : "Sah dan siap melaksanakan tugas dan tanggungjawab di tempat tugas yang baru".  Terhadap chat tersebut, banyak ucapan selamat dan sukses muncul menghiasi barisan chatingan di grup. Saya pun turut memberi narasi ucapan seperti ini : "Selamat dan sukses menjalankan tugas baru dengan amanah".

Rupanya narasi saya ini membangkitkan naluri "Sang SUHU", sehingga beliau membalas chatinganku demikian : Untuk Bang MUN Sang Pujangga Penulis...Mohon ucapan selamat minimal 5 lembar. Saya balik membalas dengan sebuah kata "Waduhhh". Begitu juga dengan rekan guru penggerak Bu Agus Hartatik meminta untuk dibuatkan sekalian dengan pantunnya.

Saya membalas chat teman pak Wartono dengan memintanya memberikan list judul tulisan untuk maksud permintaannya dan beliau dengan kekuatan "SUHU"nya memberikan judul seperti judul tulisan di atas. Dasar inilah yang memancing libido menulis saya untuk mencoba memungut diksi-diksi berserakan lalu menyatukan dalam narasi bernada mencerahkan.

Saya mengawalinya dengan sebuah kutipan kalimat berbahasa latin, "Verba sapientis lucem mentis nostrae illuminant."  Kalimat ini mengandung arti secara harfiah seperti pada judul tulisan di atas yaitu ":Petuah Mencerahkan dari Sang Pencerah." Kalimat ini menggambarkan bahwa kata-kata bijak dari seseorang yang bijak memiliki kekuatan untuk menerangi dan memberikan cahaya pada pemikiran dan pikiran.Seperti pesan petuah dari Sang Pencerah, memberikan pencerahan dan arahan dalam menjalani kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun