![[1] Kunjungan Industri Kesehatan: Menjejak Dunia Nyata](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/08/12/img-20250812-084525-689aa9d934777c2b743d6152.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
![[politik] Hujan dan Tunjangan](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/08/27/dpr-68aeee86ed641505d66c9c74.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Gula darah tinggi atau hiperglikemia terjadi ketika tubuh tidak mampu memanfaatkan insulin dengan baik atau produksi insulin tidak mencukupi. Kondisi ini sering dialami penderita diabetes, tetapi juga bisa muncul pada orang sehat akibat pola hidup tidak seimbang. Jika tidak segera dikendalikan, gula darah tinggi dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
1. Gejala Awal yang Sering Diabaikan
Gula darah tinggi sering berkembang tanpa gejala jelas pada tahap awal. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
-
Rasa haus berlebihan dan sering buang air kecil.
Tubuh cepat lelah dan mudah mengantuk.
Penglihatan kabur.
Luka sulit sembuh.
Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Mengabaikan gejala ini dapat menyebabkan kondisi semakin parah sebelum terdiagnosis.
2. Dampak Jangka Pendek
Hiperglikemia yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kondisi akut seperti:
