Mohon tunggu...
Alina Widya
Alina Widya Mohon Tunggu... Programmer - Penyuka wangi puisi

No doubt

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Statistik Ragu

24 Februari 2019   20:50 Diperbarui: 24 Februari 2019   21:03 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku di sini, pada titik nol derajat
Ada ambigu pada kata yang terucap
Otak kanan mencatat sederet kalimat
Bermakna ganda namun tiada arti tersirat

Masih kelu untuk sebuah atensi
Keyakinan bahwa semua hanya halusinasi
Terekam indah namun tak pernah terealisasi
Diamku berada pada puncak distruktif hati

Aku masih di sini terhenti pada titik kulminasi
Tak mungkin kembali menyakiti hati
Antara bertahan tetap setia dengan luka atau berlari menjemput mimpi
Meski kaki tangan dan hati tetap diam dan sunyi

Dan di sini aku terbebas dari rasa yg tak kumengerti dengan jelas
Pada declining garis itu terlihat lugas
Bahwa jiwaku sampai di ambang batas
Aku terlepas..terbebas dan terhempas

Aku kembali di sini, pada titik statistik
Nafasku tak menikmati segarnya  udara
Mataku buta dari fakta sebuah analisa
Determinisme ini tercipta dari mata ke hati dan menjelma menjadi cinta

Pada sebuah hati yang selalu menunggu selama ini
Terima hati dan jiwa tersakiti
Dekap erat agar tak lepas lagi
Lalu titik baru akan tercipta pada korelasi kita


Al_Feb2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun