Di balik senyuman manis dirinya bermain mata
Tiada peduli cibiran datang silih berganti
Hanya demi sesuap nasi tak pikirkan nasibnya
Kecewa di sudut air mata dan sandiwara
Tatkala harga diri tak lagi berharga
Mencari sosok yang mampu berperan mulia
Di kepingan rupiah tersisa harapan yang hilang
Saat terselam kelam dunia penuh noda
Rusak jiwa dan raga pada gemerlapnya harta
Tak mengerti jika usia semakin senja
Harga diri tak lagi berharga
Ketika terdiam, tertunduk menatap arah tembok
Jeruji besi yang membisu menemani sepi
Teringat kesombongan di atas jabatanÂ
Membawa nafsu ke dalam ruang tahanan
Tersekat kebebasan yang berangsur hilang
Hanya seuntai kalimat penyesalan terungkap
Di balik cahaya kegelisahan yang muncul
Pada sisa nurani yang bersembunyi malu
Jika masa lalu tertulis lembaran kelam
Harga diri juga terasa tak lagi berharga
Saat usia semakin renta, mereka pergi menjauh
Tak mengenal dirimu yang telah mendidiknya
Memberikan sentuhan kasih dan sayang
Seakan tercampakkan tanpa penghormatan
Terpasung dalam kesendirian yang menyedihkan
Tak peduli saat bersama cinta mulai musnah
Berganti pada kebencian yang menakutkan
Warisan terus saling diperebutkan tanpa ragu
Hingga terpisahnya genggaman Jemarimu
13 April 2021
(Ali Kusas)Â