Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nihilisasi Harga Diri Pujangga

7 April 2024   06:14 Diperbarui: 7 April 2024   06:23 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Denting kecapi menyublim dari filsafat menjadi cermin, candu yang menyerang neuron. Kamu ingat tujuh belas burung garuda yang terbang dari lubang suara, keluar dan menyulam pohon kiara dengan bom tawa mereka? Aku melihat sekilas tabel periodik dan tak terkejut melihat diriku sendiri di kolom taksa. Menggantungkan pipi di dinding, menanam ilalang dengan benih yang dicuri dari mimpi. Terkadang di bawah sepasang tanduk kambing gunung yang mengerang panjang. Tidak salah jika kita menjahit diri kita seperti benang perak hangus menghitam dan menjadi gombal pembersih dosa. Di dalam melintang. Di luar mendatar. Pasukan berkerudung yang compang-camping tak mampu menyingkap cahaya bulan dalam pendakian mereka yang melelahkan. Putih transparan. Kaki kaku tak bergerak angkat bangkit berdiri. Lupa bila rahang menganga.

Di mana letak etalase pajang misil berlapis krom kata-kata penyair? Mawar hutan untuk melindungiku, membuatku berdarah tertusuk duri. Menikahlah denganku malam ini. Di pagi hari aku mati.

Denting kecapi larutkan cermin ke dalam mangkuk piala filsafat.

Cikarang, 7 April 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun