Saat terakhir kali menatapmu di pembaringan
Tanganmu tersentuh dingin tanpa aliran darah
Mulutmu tertutup seakan tak ingin bicara
Matamu terpejam seolah tertidur lelap
Jantungmu berhenti berdetak tanpa bergerak
Napasmu tak lagi bergerak di hembusan hidung
Terdiam tanpa kata hilang kehidupan
Lembaran kisah yang dulu dinukilkan
Hanya seuntai pesan yang hendak kau titipkan
Kelak hidup silih berganti di titik kematian
Tubuh yang kokoh seperti terkunci lemah
Harta yang melimpah pun tak kuasa membela
Satu per satu tangis menggema dan menghampiri
Terisak perih mengerti kini kau pergi menjauh
Tanpa setia terus berjalan putuskan warisan
Dirimu jadi gurauan tak lagi dihiraukanÂ
Terbujur lemah tak berdaya menanti eksekusi
Ingin kembali hidup, pintu terkunci mati
Penyesalan terus terdengar diratapi setiap kali
Doa pengharap tercurahkan dari malam dan pagi
Hanya ketaatan serta amal menjadi pembela diri
Kebajikan terbungkus di akhir kehidupan
Detik penantian melewati garis usia insan
Mengetuk kesadaran akan akhir perjalanan
(Ali Kusas)