Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Detik Kematian

8 Juli 2020   12:43 Diperbarui: 8 Juli 2020   20:19 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat terakhir kali menatapmu di pembaringan

Tanganmu tersentuh dingin tanpa aliran darah

Mulutmu tertutup seakan tak ingin bicara

Matamu terpejam seolah tertidur lelap

Jantungmu berhenti berdetak tanpa bergerak

Napasmu tak lagi bergerak di hembusan hidung

Terdiam tanpa kata hilang kehidupan

Lembaran kisah yang dulu dinukilkan

Hanya seuntai pesan yang hendak kau titipkan

Kelak hidup silih berganti di titik kematian

Tubuh yang kokoh seperti terkunci lemah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun