***
Di hari pertama JED 2025, Bu Sari berdiri di hadapan 150 guru. Di slide presentasinya, tertulis:
"Pendekatan Membumi bukan teori. Ia lahir dari retaknya lantai kelas, air mata murid yang takut pada gunung, dan keyakinan bahwa setiap anak adalah benih yang layak disuburkan dengan kesadaran, makna, dan sukacita. Pendidikan Indonesia tak butuh sistem sempurna, ia butuh guru yang berani jatuh, lalu bangkit dengan tanah di tangan."
Sementara di luar, angin membawa daun pisang berayun di kebun sekolah. Seperti bisikan almarhum Romo Mangunwijaya: "Di sini, di antara retak-retak tanah, kita temukan keajaiban."
Catatan kaki: Saya berharap Pendekatan Membumi kini diadopsi semua sekolah di bawah lereng Merapi, menggabungkan mitigasi bencana berbasis budaya, komunikasi intensif orang tua-guru, dan pembelajaran kontekstual. Dika, kini kelas 6 SD, bercita-cita menjadi guru seperti Bu Sari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI