Mohon tunggu...
Alfitria Hasanah
Alfitria Hasanah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Aktivis

Pengarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kumpulan Puisi Broken Home (Motivasi)

13 Oktober 2021   08:09 Diperbarui: 13 Oktober 2021   11:11 15646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : vinagambar.blogspot.com

oleh : Alfitria Hasanah

1. Puisi : Rumah yang Tidak lagi Ramah

Semua tidak lagi sama sejak hari itu

Rumah yang kini tidak lagi ramah dan tidak ingin berdamai.

HIngga sebuah keberadaan rasa tenang

selalu dipertanyakan kehadirannya.

Aku tak lagi dapat berpikir jernih,

membenci amarah, namun aku selalu mengeluarkan amarah.

Sejak saat itu pula

banyak harapan dan impian yang pergi tanpa berpamitan.

Sejak saat itu pula

Aku mulai kehilangan arah

Mungkinkah aku juga kehilangan diriku?

Aku tidak tahu

dapatkah aku membuka mataku yang telah lama tertutup.

Aku tidak paham

dapatkah semua akan baik-baik saja?

Banyak sekali yang ingin kupertanyakan pada Tuhan

tentang rasa sakit yang nyatanya belum kunjung pergi.

Tuhan, tetaplah disisiku.

Tubuhku yang kecil membutuhkan peluk hangat

dan membutuhkan tuntunanMu.

Sungguh, diriku yang terlalu rapuh

tidak pernah ingin tersesat jauh.

2. Puisi : Menghukum Diri Sendiri

Aku sempat berpikir bahwa hidup ini akan berakhir

Berakhir sebelum waktu yang telah ditentukan

Tidak tahu arah dan menghukum diri sendiri.

Jika ditanya, kenapa dan apa alasannya?

Sungguh aku tak pernah mampu menjawab.

Dia pergi membawa semua kebahagiaan,

sehingga kebahagiaan yang nampak adalah kepalsuan.

Dia pergi merampas berbagai impian dan harapan.

Aku tidak tahu harus berbuat apa,

Aku tidak mengerti mengapa semua ini terjadi.

Hingga datang sebuah pertanyaan dalam lubuk hatiku.

Mengapa kehidupan ini tidak adil?

Mengapa kebahagiaan belum juga kunjung datang?

Kemudian sadar mengatakan padaku

Hidup memang kerapkali terasa tidak adil.

Tetapi percayalah bahwa Allah Maha Adil

Hidupmu ini begitu sangat adil,

Tuhan  selalu ingin melihat hamba-Nya

bersimpuh dan berdo'a kepada-Nya.

Kebahagiaan berasal dari hati yang kita miliki,

Carilah kebahagiaan dengan meninggalkan kesedihan.

3. Puisi : Racun Hati

Aku mencoba untuk memahami

Kupikir segalanya tidak akan berkelanjutan

kupikir semua masih dibatas wajar,

namun nyatanya semua semakin parah dan merusak.

Racun telah masuk dalam hati,

aku tidak dapat membaca pikiran apalagi isi hati.

Luka harus segera sembuh,

racun harus segera musnah.

Kehidupan harus tetap berjalan baik.

Kepada hati,

jangan menumpuk sampah didalamnya,

hati yang murni

tidak pantas terpenuhi oleh bangkai.

4. Puisi : Melawan Rasa Sakit

Hari itu,

diri terasa begitu letih.

Rasa takut datang menghampiri kembali

Rasanya ingin berlari sejauh mungkin

bersembunyi seorang diri untuk menyembuhkan rasa sakit.

Kejadian hari itu membuatku benar-benar bingung.

Kini, aku sedang belajar untuk memaafkan.

Memaafkan mereka yang telah menciptakan luka begitu dalam.

Kini, kusudahi segala rasa takut

diri yang terlalu hebat, tidak pernah pantas untuk menjadi seoarng pecundang.

Kulawan segala kegelapan yang menyerang,

jika memang perlu akan kulawan diri sendiri

tanpa pernah menyakiti ataupun melukai.

Diriku tenang,

karena aku percaya bahwa segalanya akan baik-baik saja.

Aku hanya sedang beristirahat sejenak

bukan berhenti apalagi berpaling.

Aku hanya sedang mencoba untuk memahami diri sendiri,

setelah kepercayaan yang pernah kutitipkan,

dihancurkan tanpa tersisa setitik pun.

Sampai disini,

aku hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri

karena tetap melangkah untuk melawan rasa sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun