Mohon tunggu...
Alfina Dewi arini
Alfina Dewi arini Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - berjadi pemuda yang sukses dalam berkarir, menjadikan pencipta alam sebagai satu-satunya dalam bersandar

terus berusaha, berikhtiar, dan berdoa karena semua didunia ini tidak ada yang tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pendidikan Islam dan Stratifikasi Sosial

2 Desember 2021   10:49 Diperbarui: 2 Desember 2021   11:08 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perbedaan golongan dalam stratifikasi sosial ini didasarkan pada adanya simbol-simbol nilai atau nilai-nilai keberuntungan secara sosial. Stratifikasi sosial terjadi karena ada nilai-nilai yang mendasar dan tidak mudah diperoleh sehingga siapa pun yang memiliki nilai-nilai terseut akan menempatkan “harga” di atas orang lain. Dalam proses pembentukan stratifikasi sosial ada beberapa alasan yang melatarbelakangi munculnya stratifikasi sosial yaitu:

 

  • Stratifikasi spontan: Biasanya karena kecerdasan usia keaslian chi dan harta warisan.
  • Terstruktur Secara Sengaja: Biasanya meliatkan distriusi formal kekuasaan dan wewenang dalam organisasi formal.

 

Stratifikasi terbentuk dari kesukuan jika terdapat dua atau lebih suku bangsa di mana suku yang satu mendominasi suku yang lain dalam waktu yang relatif lama. Sedangkan stratifikasi terbentuk dari sumber-sumber sosial karena adanya tuntutan masyarakat terhadap faktor-faktor sosial tertentu. Faktor sosial merupakan ukuran yang sering ditentukan oleh masyarakat atas dasar sistem nilai yang dianggap bernilai. Faktor sosial yang berharga kemudian dimasukkan sampai atas tertentu tergantung pada tingkat keramahan yang diutuhkan oleh masyarakat luas.

 

Stratifikasi adalah hasil interaksi antar anggota masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu jika individu-individu dalam suatu masyarakat berinteraksi terus menerus dalam waktu yang lama mereka akan cenderung membandingkan diri mereka sendiri dan menempatkan individu-individu lain dalam suatu hierarki. Karena dalam masyarakat mana pun ada hierarki. Dalam hierarki ini anggota masyarakat ditempatkan pada posisi sosial tertentu tinggi atau rendah superior atau inferior dan ini sering terlihat ketika mereka terkait satu sama lain. Fakta ini kemudian diseut stratifikasi sosial. Selain kriteria di atas ada juga kriteria untuk mengklasifikasikan stratifikasi sosial.

 

            Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial Menurut Soerjono Soekanto sifat stratifikasi sosial dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk yaitu:

 

  • Stratifikasi sosial tertutup
  • Sistem stratatifikasi sosial tertutup mematasi perpindahan seseorang dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Satu-satunya cara untuk menjadi bagian dari kelas sosial tertentu adalah dengan dilahirkan. Sistem kasta tertutup dapat ditemukan di India karena masih mengikuti sistem kasta. Dalam sistem stratifikasi sosial tertutup terdapat keterbatasan kemampuan untuk berpindah dari satu posisi ke posisi lain dalam masyarakat. Dalam sistem ini satu-satunya kemungkinan untuk mencapai status dan kehormatan yang tinggi dalam masyarakat adalah kelahiran atau keturunan.
  • Stratifikasi sosial terbuka

 

Dalam sistem kelas sosial ini setiap orang memiliki kemampuan untuk naik ke kelas sosial yang leih tinggi karena kemampuannya. Di sisi lain setiap anggota masyarakat juga dapat turun ke kelas sosial yang lebih rendah. Dalam sistem stratifikasi terbuka setiap anggota masyarakat memiliki hak dan kesempatan untuk menguji kemampuannya sendiri untuk meningkatkan statusnya atau bahkan menstabilkan atau menurunkannya tergantung pada kualitas dan kualitas perusahaan itu sendiri. Dalam sistem hierarkis ini seringkali ada dorongan kuat bagi setiap anggota masyarakat untuk berusaha meningkatkan status dan kebahagiaan mereka. Sistem open tibering lebih dinamis dan anggotanya cenderung sangat aspiratif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun