Karyawan kantor memberi salam hangat kepada Malfoy. Membuka pintu ruangannya seraya tersenyum.
Sekretaris Rey membacakan jadwal tugasnya hari ini kemudian meninggalkannya sendirian. Setiap hari pekerjaannya makin menumpuk namun Sekretaris Rey pandai menghandle semua itu. Tugas Malfoy hanya menandatangani berkas kontrak rekan bisnis.
Presentasi berjalan mulus ide-ide para pekerja mampu membuat Perusahaannya meningkat dalam kurun waktu yang sangat singkat.
"Anak Papah memang bisa diandalkan," ujar Papih Friday di waktu malam.
Kesendirian Malfoy kembali pada kenyataan bahwa rumah mewah tak menjamin akan kebahagiaan. Meskipun sekarang ini dia memiliki harta berlimpah namun Malfoy membutuhkan cinta. Pasangan hidup untuk berkeluarga.Â
Papih Friday sudah menghadiahkan calon pasangan yang akan menjadi istrinya kelak. Malfoy menolak dengan alasan belum siap. Yang terjadi pada dirinya hanya menunggu cinta semasa kecil. Yang sekarang menghilang bagai ditelan bumi.
dia akan mencarinya mungkin nanti di lain waktu. Karena pekerjaan menguras tenaga harus ada jeda mengambil cuti akhir pekan.
...
Malfoy terbang dengan pesawat pribadi memantau lapangan, sebab merasa jenuh seharian di dalam ruangan ber-AC.Â
"Tuan Muda, cukup berada di Vila tidak perlu melihat secara langsung. Karena sangat berbahaya," cegah Pengawalnya.
"Aku ingin melihat secara langsung bagaimana proses daur ulang tambang emas, tak perlu khawatir aku bisa menjaga diri. Asal memakai pakaian pelindung tentu tidak akan terjadi apa-apa, bukan?"