Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21 Facebook : Faisol akhmad R

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gurita Korupsi, Penyakit Kronis yang melemahkan kehidupan berbangsa dan Bernegara

18 September 2025   13:37 Diperbarui: 18 September 2025   13:37 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Korupsi masih menjadi bayang-bayang di tempat sunyi nan gelap, laksana seperti hantu yang tidak nampak keberadaannya, namun mampu mengeruk kekayaan Negara sedemikian rupa"

Sinar harapan mulai nampak ketika mantan-mantan pejabat publik dan mafia yang mengeruk kekayaan Negara sudah di tetapkan menjadi tersangka. 

Mega korupsi yang di lakukan secara masif, sistemik, dan cenderung agresif, sangat mungkin dengan begitu cepatnya melumpuhkan sistem di negara ini. 

Nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar yang kokoh bagi Negara bernama Indonesia ini, kini sudah mulai nampak lusuh, usang, dan tak lagi menjadi pijakan yang seharusnya dipahami, dihayati dan di gunakan dalam membuat kebijakan dan tindakan. 

Sudahkah kita mereka dengan korupsi..? Maka jawabannya belum, seperti apa yang menjadi statemen Presiden Prabowo bahwa masih banyak pejabat kita yang bermazhab "serakahnomic".

Korupsi di negeri tercinta ini, tidak hanya di lakukan oleh perseorangan saja, sebab hal tersebut sudah menjadi kejahatan yang terorganisir dengan baik. 

Dimana perkawinan antara penguasa dan pengusaha untuk mengeruk kekayaan Negara sudah menjadi penyakit kronis yang cenderung melumpuhkan. 

Sementara di sisi yang lain, hutang negara yang sudah mencapai ribuan Triliun, menunjukkan bahwa secara ekonomi Negara kita masih tertindas, inilah fakta yang terjadi saat ini. 

Korupsi Di Negeri ini Sudah meluas hingga pada level yang paling bawah. 

Penyakit kronis yang bernama Korupsi sudah mengakar pada level yang paling bawah, tidak hanya di tataran elit yang mengeruk kekayaan negera hingga Triliunan, namun pada level bawah pun banyak Kepala Desa yang sudah di gelandang akibat menggunakan kekuasaannya untuk mengeruk ADD dan DD. 

Begitu pun dengan usaha-usaha negara yang sudah di susupi para mafia, sehingga menjadi Negara ini dalam situasi yang terus di lemahkan. 

Para pejabat pun tidak tinggal diam, praktek korupsi melalui kewenangan dan kebijakan pun masih saja menjadi hal yang mengkhawatirkan. 

Apakah Gurita Korupsi ini sulit untuk di berantas? Mungkin saja situasi hari ini masih cukup kesulitan untuk memberantas perilaku yang merugikan negara, namun seiring berjalannya waktu terciptanya pemerintahan yang bersih dan berintegritas mampu mengikis penyakit kronis bernama korupsi tersebut. 

Tentu saja kita semua berharap, bahwa penyakit kronis korupsi itu, pelan tapi pasti sedikit demi sedikit bisa di sembuhkan, sehingga Negara bisa pulih dan bangkit dari penyakit yang bisa melumpuhkan negara kita. 

Rendahnya Integritas, Pengawasan, Transparansi dan sifat pragmatisme salah satu sebab Gurita Korupsi masih terus membayangi

Sudah banyak contoh kasus yang menunjukkan bahwa para koruptor bukanlah orang bodoh. 

Mereka sangatlah pintar dan cerdas, sehingga kecerdasannya dibuat untuk nyolong uang Negara. 

Fakta-fakta yang sudah terungkap mulai korupsi di sistem pendidikan, korupsi Quata haji dan umroh, Korupsi pertamina oplosan dan masih banyak lainnya, tentu saja membuat kita tercengang dan tidak habis pikir. 

Mengapa mereka melakukan tindakan pidana Korupsi hingga mencapai Triliunan Rupiah, dengan menumpuk kekayaan dari proses yang tidak benar. 

Penyakit ini sudah menyebar baik secara individual maupun secara komunal. 

Dengan melakukan tindak pidana Korupsi yang sifatnya berjamaah sudah seperti hantu dalam jalan yang sunyi nanti gelap. 

Artinya bahwa integritas SDM kita tingkat kesadaran dan hausnya akan kekuasaan masih menjadi problema yang cukup akut. 

Oleh sebab itu, menjadi suatu harapan bagi kita semua di Rezim Presiden Prabowo ini, penyakit Korupsi pelan tapi pasti bisa di sembuhkan, meski tidak sepenuhnya bisa bersih total. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun