Pensiun itu bukan untuk ditakuti tapi untuk disambut dengan strategi. Maka penting bagi institusi pendidikan, dinas, maupun organisasi profesi guru untuk terus memasukkan literasi dana pensiun sebagai bagian dari pengembangan diri guru.
Mengajari murid tentang masa depan memang penting tapi jangan sampai guru lupa mempersiapkan masa depan diri sendiri.
Kita guru, kita pendidik. Sudah seharusnya jadi contoh tentang bagaimana mengelola hidup dengan bijak termasuk dalam hal keuangan.
Jangan malu untuk belajar soal investasi, dana pensiun, dan perencanaan finansial. Ilmu ini bukan hanya milik para pebisnis atau orang ekonomi.
Guru juga harus cakap secara finansial. Karena masa depan atau masa pensiun tidak akan menunggu siapapun yang tidak siap.
Bayangkan saat pensiun guru tetap bisa lebih aktif di kegiatan sosial, berada di majelis ilmu, bahkan jadi relawan pendidikan. semua itu bisa kita lakukan kalau kita tidak pusing soal uang saat sudah benar-benar pensiun.
Kebebasan finansial (financial freedom) bukan mimpi. tapi hasil dari perencanaan yang matang dan dimulai dari sekarang.
Kita perlu belajar dari para guru senior yang sudah pensiun. Lihat bagaimana perbedaan antara yang mempersiapkan dengan yang tidak.
Ada yang pensiun dengan damai, hidup tenang, bahkan bisa traveling dan tetap produktif. Tapi ada juga yang harus kerja lagi di usia tua karena tidak ada bekal finansial.
Pilihan Ada di Tangan Kita, Mau yang Mana?
Jangan biarkan gaji habis hanya untuk kebutuhan bulanan. Sisihkan sebagian untuk tabungan pensiun, investasi, dan dana darurat.