Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mari Mewujudkan Keluarga Indonesia Bebas "Fatherless"

26 Juni 2023   11:13 Diperbarui: 15 Juli 2023   00:15 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hubungan ayah dan anak. (Dok Shutterstock via Kompas.com)

Bila ayah selalu terlibat maka dapat membangun hubungan yang kuat dengan anak-anak mereka sehingga dijamin anak-anak akan merasa dicintai dan didukung seutuhnya.

Ketiga, pengakuan terhadap peran dan sosok ibu dan ayah sesuai porsi.

Selain itu, penting untuk memahami dan menghormati peran ibu dalam keluarga. Ayah harus bekerja sama dengan ibu dalam mendidik dan merawat anak-anak. 

Ayah mesti selalu mampu bersikap empati, saling mendukung, dan berbagi tanggung jawab dalam menghadapi tantangan keluarga. 

Dengan menghormati peran ibu, ayah dapat menyadari betapa pentingnya saling melengkapi dalam memberikan cinta, perhatian, dan pendidikan yang baik bagi anak.

Keempat, menjaga interaksi berkualitas di era digital yang penuh tantangan.


Para ayah bisa saja ikut komunitas atau kelompok yang mendukung peran ayah dalam keluarga, yang cara mudahnya bisa saja via grup-grup di media sosial.

Melalui diskusi atau bahkan obrolan singkat dalam berbagi pengalaman, para ayah dapat saling memberi inspirasi, saran, dan dukungan. Karena ayah juga manusia, selain berubah menjadi "superhero" bagi keluarganya.

Interaksi yang dilakukan dapat membantu ayah mengatasi tantangan atau kendala yang ditemui serta mengembangkan keterampilan parenting, maka hal tersebut sangat diperlukan dalam menjalankan peran ayah dengan baik dan bersahaja.

*****
Mencegah fenomena fatherless dalam keluarga Indonesia adalah tanggung jawab bersama. 

Melalui langkah-langkah sederhana seperti yang telah disebutkan diatas dapat mendorong terwujudnya keluarga yang utuh dan memberikan lingkungan yang menyehatkan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun