Mohon tunggu...
Akbar Aridani Setiawan
Akbar Aridani Setiawan Mohon Tunggu... MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA

Jagalah ilmu dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Struktur Kontrol If, Else, dan Else If, serta Aplikasinya dalam Keseharian

15 September 2025   19:23 Diperbarui: 15 September 2025   19:23 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Struktur kontrol if, else, dan else if adalah bagian penting dalam pemrograman karena membuat program mampu mengambil keputusan sesuai kondisi. Tanpa itu, komputer hanya berjalan lurus tanpa bisa menyesuaikan situasi. Dalam praktiknya, struktur kontrol ini dipakai di banyak hal sehari-hari, seperti sistem absensi, penilaian siswa, belanja online, hingga game. Inilah yang menjadikan if, else, dan else if tidak hanya teori, tetapi benar-benar berguna dalam pemrograman komputer.”

DALAM dunia pemrograman, salah satu hal yang penting untuk dipahami adalah struktur kontrol. Struktur kontrol digunakan untuk menentukan alur jalannya sebuah program berdasarkan kondisi tertentu. Dengan struktur kontrol, program tidak lagi berjalan secara lurus saja, melainkan bisa membuat keputusan dan menjalankan instruksi yang berbeda sesuai kebutuhan.

Bayangkan jika sebuah program hanya dapat berjalan secara lurus tanpa bisa menyesuaikan kondisi. Misalnya, kita membuat program kasir sederhana yang setiap kali dijalankan hanya menampilkan tulisan "Terima kasih sudah berbelanja" tanpa memeriksa apakah pembeli benar-benar sudah membayar atau belum. 

Program seperti ini tidak fleksibel dan hanya menghasilkan output yang sama terus-menerus. Padahal, dalam kenyataannya, program harus bisa merespons situasi yang berbeda. Hal ini tentu membutuhkan keputusan logis, yang bisa diwujudkan dengan struktur kontrol. Salah satu bentuk struktur kontrol yang paling sering digunakan adalah if, else, dan else if. Mau tau penjelasanya? Yuk Simak baik-baik!

1. Konsep Dasar If

Struktur if digunakan ketika kita ingin menjalankan sebuah perintah hanya jika kondisi tertentu bernilai benar (true). Jika kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka perintah di dalam if akan dilewati begitu saja. Dengan kata lain, if berfungsi sebagai pintu logika yang hanya terbuka ketika syaratnya benar.

Contoh sederhananya, Jika hujan turun, maka langsung ambil payung. Tapi jika tidak hujan, maka tidak melakukan apa-apa. Intinya proses “mengambil payung” akan di lewat jika kondisi salah (false) “tidak hujan”.

2. Menambahkan Else

Meskipun struktur if sudah cukup untuk banyak kasus, sering kali kita juga ingin menentukan apa yang harus dilakukan jika kondisi ternyata salah (false). Inilah fungsi else. Dengan adanya else, kita bisa memberikan instruksi alternatif yang akan dijalankan ketika syarat if tidak terpenuhi.

Misalnya dalam sebuah ujian: kalau nilai siswa sudah mencapai standar kelulusan, dia akan mendapat status “lulus”. Kalau nilainya di bawah standar, dia akan mendapat status “tidak lulus”. Dengan begitu, program bisa memberi keputusan untuk semua kemungkinan, bukan hanya yang benar saja.

3. Else If untuk Kondisi Lebih dari Dua

Kadang-kadang, kita tidak hanya berhadapan dengan dua pilihan, tetapi beberapa kondisi sekaligus. Misalnya, dalam sistem penilaian, kita tidak hanya ingin tahu apakah siswa lulus atau tidak, tetapi juga ingin memberikan kategori nilai bagus atau tidak, seperti A, B, atau C. Di sinilah else if berperan.

Jadi, else if memungkinkan program menambahkan cabang logika tambahan setelah if. Jadi, alur logika dapat bercabang ke banyak arah sesuai dengan kondisi yang diperiksa.

Misalnya, jika nilai lebih dari atau sama dengan 90 maka kategorinya A, jika lebih dari atau sama dengan 75 maka kategorinya B, dan jika tidak ada syarat yang memenuhi dari 2 kategori tadi, maka hasilnya C.

4. If Bersarang atau Nested If

Selain if, else, dan else if, ada juga konsep if bersarang (nested if). Konsep ini digunakan ketika kita ingin memeriksa kondisi tambahan di dalam situasi yang berbeda. Contohnya, setelah memastikan bahwa suatu angka lebih besar dari nol, kita masih ingin tahu apakah angka tersebut genap atau ganjil. Dengan kata lain ada dua syarat kondisi yang harus bernilai benar, jika ingin hasilnya bernilai benar.

Lantas, bagaimana penerapan struktur kontrol If, Else, dan Else If dalam praktik kehidupan sehari-hari?

Contoh penerapan struktur kontrol If, Else, dan Else If yang digunakan sehari-hari bisa dilihat dalam sistem absensi digital yang digunakan untuk memeriksa waktu kedatangan mahasiswa atau karyawan. 

Jika masuk sebelum jam 8, maka statusnya “Tepat Waktu”. Jika masuk antara jam 8–9, statusnya “Terlambat Ringan”. Jika lewat dari jam 9, maka statusnya “Terlambat Berat”. Ini contoh nyata dari penggunaan else if yang mengklasifikasikan kondisi berdasarkan rentang waktu.

Tanpa adanya struktur kontrol, komputer tidak akan bisa melakukan pengecekan seperti ini. Program hanya akan berjalan lurus tanpa mampu membedakan siapa yang datang tepat waktu, siapa yang terlambat, dan siapa yang sangat terlambat. 

Oleh karena itu, struktur kontrol sangat penting karena membuat program bisa menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi dan memberikan hasil yang sesuai dengan situasi nyata. 

Kesimpulannya, struktur kontrol if, else, dan else if adalah bagian penting dalam pemrograman karena membuat program mampu mengambil keputusan sesuai kondisi. Tanpa itu, komputer hanya berjalan lurus tanpa bisa menyesuaikan situasi. 

Dalam praktiknya, struktur kontrol ini dipakai di banyak hal sehari-hari, seperti sistem absensi, penilaian siswa, belanja online, hingga game. Inilah yang menjadikan if, else, dan else if tidak hanya teori, tetapi benar-benar berguna dalam pemrograman komputer. (Akbar)*

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun