Mohon tunggu...
Aisah Latif Mawarni
Aisah Latif Mawarni Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Saya Aisah Latif Mawarni, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Selamat Membaca Email : aisahlatifma.aksigk21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Irit atau Pelit? Gaya Hidup Frugal Living, Boleh Dicoba!

10 Juli 2022   15:47 Diperbarui: 13 Juli 2022   01:18 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kita membeli barang yang diinginkan, tentu penting bagi  kita memanfaatkan diskon atau promo yang ada, hal ini dapat menunjang kinerja sehari-hari kita guys.

6. Memasak sendiri

Sumber: Lifestyle
Sumber: Lifestyle

Salah satu pengeluaran yang cukup besar adalah soal makanan. Contohnya bagi mahasiswa dan pekerja kantor yang terkadang biaya makan siang tidak terkontrol. Belum lagi hobi anak muda yang suka ngopi-ngopi kekinian, dengan budget Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu satu cangkirnya.

Tentunya hal ini, bisa ditekan dengan menyiapkan bahan masakan dan memasak masakan sehat dari rumah atau kos, dan membawanya sebagai bekal dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada.

Buat para pecinta kopi dan makanan cepat saji, memburu promo dan diskon juga jadi solusi untuk menekan pengeluaran untuk kebutuhan yang lebih berarti.

7. Hindari utang konsumtif

Sumber: suara.com
Sumber: suara.com

Hentikan kebiasaan buruk salah satunya adalah berlaku konsumtif, sampai sampai harus membayar secara kredit, tentu ini akan mengacaukan kondisi  keuangan kita.

8. Mampu membatasi diri untuk tidak terpengaruh dengan tren

Terus menerus mengikuti perkembangan fashion, gadget, mobil, atau benda-benda lain adalah sesuatu hal yang sangat dihindari dalam konsep frugal living.

Tren adalah strategi marketing untuk meningkatkan permintaan konsumen. Menghindari siklus konsumerisme dan tidak melakukan impulse buying adalah perilaku yang harus dijaga dalam frugal living. Berhentilah memikirkan ekspektasi orang lain atas diri kita.

9. Miliki persepsi masih ada hari esok

Masih ada hari esok, masih ada kehidupan selanjutnya yang mesti diperjuangkan, yang akan terus menggantungkan hidupnya pada bumi, juga sumber daya di negara ini. 

Presepsi ini penting bagi kita, menggingatkan kita pentingnya investasi untuk jangka panjang. Hal inilah yang membedakan antara mereka yang frugal dan yang tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun