Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kambing Hitam dan Oknum, Jurus Lama Menghindari Tanggung Jawab

22 Agustus 2025   09:00 Diperbarui: 21 Agustus 2025   22:48 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-

Menurut Marion A. Hersh. Seorang akademisi yang risetnya fokus soal etika dan stabilitas sosial.

Pengambinghitaman oleh institusi itu bukan hal remeh. Justru, ini salah satu bentuk penghindaran tanggung jawab. Yang paling sistemik dan berbahaya.

Kenapa? Karena ketika sebuah institusi melempar kesalahan ke orang lain. Mereka sedang membentuk narasi palsu yang bisa dipercaya publik.

Lebih parah lagi. Narasi itu biasanya diperkuat oleh stereotipe. Misalnya menyalahkan kelompok tertentu yang dianggap lemah. Bodoh. Atau selalu bikin masalah.

Lihat aja kasus di era Nazi Jerman. Hitler dan rezimnya berhasil meyakinkan rakyat.

Bahwa ekonomi Jerman hancur karena ulah Yahudi. Dan dari situ, genosida kejam terhadap jutaan orang pun terjadi. Semua diawali dengan satu strategi. Cari kambing hitam.

Atau di zaman lebih dekat. Saat pandemi Covid-19 melanda Amerika Serikat.

Alih-alih mengakui kelemahan kebijakan. Presiden Donald Trump malah menyalahkan Tiongkok. Dan menyebut virusnya "Chinese virus" atau "Kung Flu".

Ujung-ujungnya? Warga Asia-Amerika jadi sasaran kekerasan dan diskriminasi.

-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun